Jaga Kesehatan dan Fisik

Hadapi Cuaca Ekstrem di Kota Makkah, Begini Pesan Kakanwil untuk Jemaah Haji Riau

Jemaah haji harus menjaga kesehatan dan kondisi fisik

PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Puncak Pelaksanaan ibadah haji sudah menghitung hari, Jemaah haji harus menjaga kesehatan dan kondisi fisik, karena fisik merupakan tantangan terbesar untuk melalui tahapan Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan  Mina).Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama(Kakanwil Kemenag) Provinsi Riau H. Dr Muliardi yang saat ini berada di Kota Makkah bersama Tim Misi Haji Kementerian Agama Republik Indonesia tetap memantau  perkembangan Jemaah haji Provinsi Riau.  Dalam kunjungan disetiap Maktab / Kloter Kakanwil selalu mengingatkan Jemaah untuk senantiasa menjaga kesehatan dalam kondisi cuaca ektrim serta mengingatkan imbauan yang dikeluarkan Wakil Kementerian  
Haji dan Umrah Arab Saudi.  

“Indonesia adalah negara dengan jumlah jemaah haji yang paling besar sehingga harus memberikan teladan untuk jemaah haji dari negara lain. Ada beberapa imbauan Wakil Kementrian Haji dan Umrah Arab Saudi yang harus diikuti Jemaah haji selama  puncak pelaksanaan ibadah haji,"ungkap Muliardi Rabu (28/5/2025).Ia menjelaskan beberapa imbauan seperti Jemaah haji tidak boleh keluar dari tenda saat di Arafah karena cuaca ekstrim yang diperkirakan mencapai lebih dari 50 derajat. Jemaah juga tidak  dibolehkan berjalan kaki dari Arafah ke Muzdalifah, dan harus menggunakan transportasi seperti bus atau kereta dan Sesama jemaah haji sebaiknya menggunakan masker.

Lebih lanjut Muliardi mengatakan Semua jemaah haji harus mendapatkan kartu Nusuk karena aturan memasuki Masjidil Haram wajib menunjukkan kartu nusuk.“Jemaah haji harus mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi. Salah  satunya kartu nusuk. Jika jamaah tidak memiliki kartu nusuk sangat disayangkan karena tidak bisa memasuki masjidil haram untuk beribadah,"terangnya.Muliardi juga mengatakan Jemaah haji yang akan melakukan pemotongan Dam sebagai bentuk  pelaksanaan haji tamattu’ agar melakukannya pasa pusat penyembelihan yang telah ditetapkan oleh Arab Saudi.

“Pemotongan kambing Dah/Hadyu harus menggunakan sistem legal melalui pusat penyembelihan kambing yang ditetapkan oleh Arab Saudi dan tidak boleh melalui calo,"ujarnya.Terakhir Muliardi mengingatkan jika terjadi kendala di akomodasi seperti  listrik mati atau katering bermasalah atau apapun yang terjadi di Arab Saudi bisa menghubungi 1966 sebagai nomor telepon pengaduan.“Semoga Jemaah haji Provinsi Riau dapat mengerjakan puncak haji dengan sehat, kuat dan berserah diri kepada Allah  SWT. Sehingga Jemaah akan memperoleh haji Mabrur dan Mabrurah," tuturnya.***


Berita Lainnya...

Tulis Komentar