Menghindar Ditemui Wartawan, Kepala Desa Tasik Raya Batang Tuaka Tidak Disiplin dalam Menjalankan Tugas

Kantor Kepala Desa Tasik Raya Batang Tuaka, Inhil saatbini kondisinya sangat memperihatinkan .
INHIL --(KIBLATRIAU.COM)-- Jabatan kepala desa merupakan pimpinan tertinggi di desa yang menjalankan roda pemerintahan bersama- sama dengan rakyat membangun dan menciptakan masyarakat yang sejahtera adil dan makmur serta ikut mendukung program pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat.
Seiring dengan itu setiap anggaran yang dianggarkan harus diketahui oleh masyarakat secara transparan dan melibatkan sebagai pengawasan sesuai yang selalu tertera di dalam papan plang kegiatan kerja.
Namun, sungguh mengherankan Kepala Desa Tasik Raya Kecamatan Batang Tuaka selalu menghindar saat dijumpai oleh wartawan untuk dimintai keterangan atau konfirmasi soal kegiatan di desa yang sudah direalisasikan kepala desa sebagaimana mestinya.
Terkadang saat awak media datang ke kantor untuk konfirmasi dan sekaligus untuk menanyakan penggunaan anggaran yang sudah direalisasikan apakah sudah sesuai aturan yang berlaku atau tidak, akan tetapi sebagai orang nomor satu di desa tersebut sangat sulit untuk ditemui.
Selain itu,saat dihubungi lewat telpon dan di chet lewat whatsapp tapi hanya dibaca saja. Dengan adanya sikap seperti itu diduga ada pelanggaran yang dilakukan oleh oknum kepala desa tersebut seharusnya seorang kepala desa tidak boleh menghindar dari publik karena memang tugas mereka mempublikasikan keadaan desa nya untuk diketahui oleh warganya apalagi menghindar dari konfirmasi wartawan bukan perbuatan baik seolah olah di duga menyembunyikan sesuatu. Merujuk pada sebagian situasi mulai dari ketidakrespon terhadap oknum media seakan media mencari-cari kesalahan, namun pada intinya menghindar atau menutupi kesalahan.
Selanjutnya usaha untuk konfirmasi dilakukan media secara terpisah kepada Sekretaris Desa bernama Nurdin.
Ketika itu wartawan Kiblatriau.Com
mempertanyakan beberapa poin terkait program pembangunan anggaran tahun 2025. Saat itu Nurdin tidak bisa menjelaskan hanya satu bahasa tidak tahu."Saya tidak begitu mengerti," ujarnya.
Kembali wartawan bertanya tentang hal ketahanan pangan dia nya hanya memberikan jawaban rencana penanaman jagung tapi aneh nya pertanyaan tersebut selalu dijawab tidak tahu dengan alasan ia baru di jabatan Sekdes
Menyikapi hal itu, tentu Nurdin tidak layak untuk menjadi sekdes sementara beliau adalah tangan kanan dari pada kades seharusnya beliau wajib mengetahui segala program yang ada di wilayah desa baik di sisi pembangunan sampai penataan ruang kantor dan di sekitarnya .
Melihat kondisi kantor yang rapuh hampir saja, wartawan masuk lobang di ruangan kantor desa
yang lebih aneh lagi papan pelang kantor hanya putih tanpa tulisan di situ lah dengan kurang nya perhatian kepala desa terhadap kinerja dan tanggung jawab.
Salah satu warga yang tidak mau di sebutkan nama nya di dalam berita ini menerangkan bahwa "pak wali kami ni jarang masuk kantor banyak di Tembilahan karena dia punya rumah baru di parit 16 Tembilahan . Setahu kami, semenjak beliau menjabat jalan menuju ibu kota kecamatan bukan semakin baik bahkan semakin hancur dikarenakan tidak ada pembangunan baru yang ada. Itu pembangunan kepala desa lama, bapak silahkan lihat .
Menurut pandangan kami sebagai masyarakat banyak hal-hal yang menjanggal di dalam kepemimpinan Lukman sebagai kades, bahkan pendopo/aula yang sebelumnya tempat acara rapat, acara musrembangdes, saat ini di adikan warung kopi mungkin itu disewakan," tuturnya Rabu (28/5/2025).
Kemudian Wartawan Kiblatriau.com kembali berupaya menelpon dan melakukan sms lewat whatsapp, namun tidak merespon sampai berita ini diterbitkan pak kades tidak memberikan tanggapan secara gamblang. (Cr1)
Tulis Komentar