PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Pada saat ini, aktivitas di Jembatan Timbang Tenayan Raya semakin padat. Dimana, setiap harinya, sebanyak 300 unit truk melintas dan masuk untuk melakukan pemeriksaan. Tetapi, dari jumlah tersebut, sekitar 55 persen dinyatakan overload atau melebihi batas muatan yang telah ditetapkan.

"Dari 300 truk yang kami periksa setiap hari, lebih dari setengahnya tidak memenuhi ketentuan muatan. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan kita," ungkap Yevizal selaku Pengawas Satuan Pelayanan UPPKB Tenayan Raya.kepada wartawan , Selasa (8/7/2025).

Dijelaskan Yevizal pelanggaran ini menjadi perhatian serius karena dapat merusak infrastruktur jalan dan membahayakan keselamatan lalu lintas di jalan raya. Guna mengatasi persoalan itu, kata Yevizal maka  UPPKB Tenayan Raya rutin menurunkan sekitar 50 personel yang siaga selama 24 jam secara bergiliran. "Mereka juga dibantu oleh 25 anak perusahaan Adi Karya yang ikut mengawasi kegiatan operasional di lapangan,"'papar Yevizal.

Sambung Yevizal, kepada para sopir truk yang melanggar, pihaknya memberikan peringatan dan mewajibkan mereka membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi pelanggaran serupa. Karena ,jika ditemukan kembali melakukan pelanggaran, tindakan lebih tegas akan dilakukan.

"Surat pernyataan itu bentuk komitmen mereka. Kami ingin memberikan edukasi sekaligus penegakan hukum yang tegas tapi humanis," sebut Yevizal.

Pada kesempatan ini, 
Yevizal menambahkan bahwa pengawasan terus diperketat untuk menekan angka pelanggaran dan menjaga kelancaran serta keamanan lalu lintas di wilayah tersebut."Kita juga selaku ingatkan bahwa supaya mematuhi aturan yang sudah ditetapkan. Hal ini, supaya bisa mencegah terjadinya pelanggaran lalulintas," pungkas Yevizal***