Pasca Kebakaran, Anggota DPRD Kampar Tinjau Puskesmas Sawah dan Janji Kawal Aspirasi Nakes

Anggota DPRD Kabupaten Kampar dari Komisi II, Ramli melaksanakan silaturahmi sekaligus menjalankan fungsi pengawasan di UPT Puskesmas Sawah, Kampar Utara, Kamis (4/9/2025).
KAMPAR UTARA--(KIBLATRIAU.COM)--Anggota DPRD Kabupaten Kampar dari Komisi II, Ramli melaksanakan silaturahmi sekaligus menjalankan fungsi pengawasan di UPT Puskesmas Sawah, Kampar Utara, Kamis (4/9/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Puskesmas Sawah, Miseri, jajaran tenaga kesehatan Pustu, serta kader Posyandu desa se-Kecamatan Kampar Utara.
Sebelum pertemuan berlangsung di Aula Puskesmas, Ramli meninjau langsung kondisi bangunan Puskesmas Sawah yang beberapa hari lalu mengalami kebakaran akibat dugaan korsleting listrik. Sejumlah ruangan pelayanan terlihat rusak dan membutuhkan penanganan serius dari pemerintah.
“Kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi, melainkan bagian dari fungsi pengawasan DPRD. Kami ingin memastikan pelayanan kesehatan tetap berjalan maksimal meskipun baru saja ditimpa musibah,” terang Ramli kepada wartawan,Kamis (4/9/2025).
Sebagai Anggota DPRD Kampar Komisi II yang membidangi kesehatan, Ramli menegaskan bahwa pihaknya memiliki tanggung jawab untuk memastikan aspirasi masyarakat di sektor kesehatan tersampaikan dan diperjuangkan. Ia juga menyampaikan salam dari Bupati Kampar H. Ahmad Yuzar dan Gubernur Riau H. Abdul Wahid, yang berharap tenaga kesehatan tetap semangat dalam mengabdi kepada masyarakat.
Aspirasi Tenaga Kesehatan
Melalui dialog interaktif, berbagai aspirasi dan keluhan muncul dari tenaga kesehatan maupun kader Posyandu, di antaranya:
Harmi Haslinda (Staf Puskesmas Sawah): capaian imunisasi baru 40% karena masih ada warga enggan divaksin, perlu edukasi dari desa/PKK.
Yatmanizar (Pustu Sungai Tonang): ketersediaan obat bagi pasien setelah pemeriksaan lapangan.

Defrianis (Pustu Muara Jalai): tambahan tenaga kesehatan, anggaran operasional, komputer, dan jaringan internet.
Susanti (Pustu Sungai Jalau): perbaikan gedung, paving block, dan pagar Pustu.
Bidang Eti (Pustu Kampung Panjang): kebutuhan alat kesehatan dasar, obat-obatan, serta biaya operasional.
H. Edi (Pustu Kampung Panjang): anggaran rutin dan pembangunan sumur air.
Kondisi Mendesak Puskesmas Sawah
Kepala Puskesmas Kampar Utara, Mismeri, mengungkapkan bahwa kondisi Puskesmas Sawah kini sangat mendesak untuk diperhatikan. Selain kerusakan akibat kebakaran, bangunan yang berdiri sejak 2008 itu belum pernah mendapat peremajaan.
Ruang IGD dinilai tidak layak untuk menampung pasien, tenaga medis kekurangan ruang tunggu, dan ketiadaan pagar membuat hewan liar seperti monyet, ular, dan babi kerap masuk ke area Puskesmas sehingga membahayakan petugas maupun pasien.
“Kami sangat berharap pemerintah Kabupaten, Provinsi, hingga Pusat memberi perhatian serius untuk pembangunan kembali Puskesmas Sawah agar layak digunakan. Saat ini, hanya Puskesmas Sawah dan Puskesmas Pantai Cermin yang kondisinya belum bagus dibanding Puskesmas lain di Kampar,” sebut Miseri.
Komitmen DPRD
Kegiatan ini diakhiri dengan komitmen DPRD Kampar untuk memperjuangkan aspirasi tenaga kesehatan serta mendorong perhatian serius pemerintah terhadap kondisi Puskesmas Sawah. Dengan sinergi semua pihak, pelayanan kesehatan di Kampar Utara diharapkan dapat terus meningkat meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan.***
Tulis Komentar