Sempena Hari Tani Nasional 2025

AMUK Riau Gelar Demo di Istana Negara, Ini Penegasan Andi Irawan

Ketua AMUK saat melakukan demo di Istana Negara Rabu (24/9/2025)

Laporan : Andri 
Jakarta

 

    ALIANSI  Masyarakat Untuk Keadilan) Indragiri Hulu (Inhu-Riau) melakukan demo di depan istana negara ,Rabu (24/9/2025). Ketua AMUK Andi Irawan mengatakan bahwa keikutsertaan pihaknya dalam demo memperingati Hari Tani Nasional (HTN) 2025 di depan Istana Negara pentingnya agar pemerintah memperhatikan beberapa persoalan yang terjadi.

"Tidak hanya pangan yang berdaulat tetapi seharusnya “petani yang berdaulat” sehingga petani menjadi tuan rumah di negerinya senidiri tidak lagi dijajah oleh Kooperasi Perusahaan Besar yang anti sosial dan memiskinkan masyarakat tempatan.

Begitu juga dengan kasus sengketa lainya di Indonesia selain di tempat kami di Inhu -Riau yang puluhan tahun sengketa tersebut tidak terselesaikan. Dan kami yakin di tempat lain juga seperti itu adanya, karena pemerintah takut dan kalah dengan kooperasi besar," ujar Andi.


Hal senada juga disampaikan oleh Muh. Isnain Mukadar Ketua Umum LMND (Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi) menyampaikan bahwa dalam peringatan HTN yang ke-65 tahun ini, kondisi objektif bangsa justru menunjukkan jurang antara cita-cita reforma agraria dengan realitas ketidakadilan struktural yang dialami oleh rakyat.


"Alih-alih menjalankan amanat UUPA No.5 tahun 1960 dan pasal 33 UUD 1945, justru negera cenderung terjebak pada kepentingan koorporat asing dan oligarki nasional yang mengeksploitasi tanah, serta air. Dan kekayaan alam untuk keuntungan segelintir orang," tegas Wale sapaan akrabnya.


Dijelaskannya , krisis agraria di Indonesia telah mencapai tahap darurat. Persoalan ini bukan sekedar konflik lokal, melainkan masalah struktural dan nasional yang mencerminkan ketimpangan penguasaan lahan, perampasan tanah rakyat, tumpang tindih perizinan, serta kriminalisasi petani dan masyarakat adat.


Koordinator Aksi HTN 2025, Rizaldi, menyebut aksi kali ini mengusung tema, “Tidak ada Kedaulatan Pangan tanpa Reforma Agraria Sejati, Rebut Kembali Kedaulatan, Lawan Perampas Tanah!” ungkap nya dengan berapi api.


Sedangkan di kejauhan terdengar teriakan Agung yang berorasi. "Kawan-kawan seperjuangan hari ini masih ada petani yang diintimidasi, masih ada petani yang harus kehilangan tanahnya sendiri, masih ada petani yang direpresif. Oleh sebab itu  kita tidak boleh diam kita harus membangun persatuan nasional untuk melawan segala macam bentuk penindasan ini,", papar Agung yang keseharianya juga menjabat sebagai wakil ketua LMND.

Dalam pantauan awak media aksi yang dilakukan oleh LMND bersama petani Jambi, AMUK Inhu-Riau dan Petani Riau juga cukup ekstrim ada sekitar 10 orang  melakukan aksi cor badan tepat di depan Istana Negara Republik Indonesia.

Selain aliansi diatas ada juga beberapa aliansi petani yang ikut serta di antaranya Perkumpulan Petani Ubi Kayu Indonesia Provinsi Lampung, Komite Aksi Hari Tani Nasional ke-65, Komite Perjuangan Pertanian Rakyat (KPPR), Koalisi Nasional untuk Reforma Agraria, BEM Si Kerakyatan, Aliansi Rakyat Menggugat, serta beberapa elemen lainnya.

Aksi Demonstrasi terus berjalan dengan hikmat diakhiri dengan diterimanya beberapa aliansi yang berkumpul di depan Istana negara untuk menyampaikan beberapa poin tuntutan para petani yang berasal dari berbagai daerah. ***

 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar