Demi Wujudkan Bangsa Maju, Menko PM Dorong Transformasi Ekonomi Digital
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar
JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa transformasi ekonomi digital merupakan langkah strategis untuk membawa Indonesia menjadi negara maju.Ia menekankan pentingnya inovasi transaksi digital seperti QRIS dan penguatan literasi keuangan agar seluruh lapisan masyarakat dapat berpartisipasi dalam ekonomi digital secara inklusif dan berdaya saing."Salah satu kata kuncinya adalah bahwa penguatan literasi dan inklusi digital mutlak dibutuhkan,'' ungkapnya dalam pembukaan Festival Ekonomi Digital Indonesia (FEKDI) dan IFSE 2025 yang disiarkan melalui kanal YouTube BI, Jumat malam (31/10/2025).Muhaimin Iskandar menuturkan, tanpa literasi keuangan yang memadai, potensi besar ekonomi digital akan kehilangan makna.
Sebab katanya, saat ini Indonesia memiliki 40 persen penduduk yang belum melek finansial secara pengetahuan, sikap dan perilakunya. Karena itu digitalisasi ekonomi dan keuangan tidak boleh berhenti pada infrastruktur, transformasi digital harus menyentuh literasi, memperluas akses dan membangun kapasitas manusia. Tujuannya agar digitalisasi menjadikan bangsa kita semakin berdaya dan memiliki daya saing dibandingkan negara lainnya. "Inilah yang disebut pendekatan human center digital economy yang berarti ekonomi digital berbasis untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat," sebutnya.
Cak Imin menambahkan, bagi para pelaku ekonomi kreatif dan UMKM, literasi keuangan digital berarti memahami cara kerja keuangan digital, memanfaatkan keungan digital, melindungi diri dari resiko digital. Sedangkan inklusi ekonomi digital jelas dia berarti memastikan semua lapisan masyarakat dapat terlibat dan menjadi bagian dari kemajuan dan keuntungan yang diraih. Untuk itu, Menko PM tidak ingin ekonomi digital menjadi barang ekslusif yang justru memperdalam jurang kesenjangan, sehingga ekonomi digital harus dibangun atas tiga fondasi utama, yaitu akses yang merata, infrastruktur dan konektivitas hingga pelosok.
Lalu kesempatan yang setara terutama bagi UMKM perempuan dan generasi muda untuk terus tumbuh, tata kelola yang adil agar platform dan data dikelola untuk kepentingan publik. "Hanya denga cara itulah kita bisa memastikan bahwa sistem pengeluaran dan sistem keuangan kita pada umumnya bisa dimanfaatkan semua lapisan, semua profesi, dan semua kalangan masyarakat," jelasnya. Muhaimin Iskandar menuturkan, inklusif juga berarti kemudahan bagi semua terutama dalam dalam pemanfaatan teknologi keuangan yang relevan dengan kebutuhan sehari-hari. Karena itu dia mengajak semua pihak agar dapat meneruskan sinergi untuk literasi keuangan digital untuk pembangunan bangsa. "Kita harus terus bergerak bersama memastikan inklusi ekonomi digital benar-benar terjadi dan cepat, serta dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat,'' tuturnya. ***

Tulis Komentar