Sampaikan Ceramah Usai Sholat Subuh, Inilah Penjelasan Ustadz Musir SAg
Ustadz Musir MS SAg SPdi saat menyampaikan ceramah agama di Masjid Nurul Muhsinin, Jalan Ikan Mas, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai, Ahad (16/11/2025)
PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Kajian rutin usai sholat subuh berjamaah terus dilaksanakan Pengurus Masjid Nurul Muhsinin yang berada di Jalan Ikan Mas, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai. Kali ini, ustadz yang menyampaikan ceramah yaitu ustadz Musir MS SAg SPdi ,Ahad (16/11/2025). Sebelum menyampaikan kajian rutin ini, ustadz Musir pertama-tama mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan keberkahan yang telah diberikan oleh Allah SWT. Karena, masih banyak saat ini saudara-saudara kita yang belum bisa hadir dalam kajian majelis ilmu ini. Pada kesempatan ini, tidak lupa pula, ustadz Musir berkirim salawat kepada Nabi Muhammad SAW. Karena, dengan banyaknya bersalawat, maka
akan mendapatkan safaat di yaumil akhir kelak. Amin ya rabbal alamin.
Dalam ceramah yang disampaikan, ustadz Musir membahas tentang kiat dan cara untuk mempertahankan ketaqwaan kepada Allah SWT. Maknya taqwa menjaga jiwa dari segala perbuatan dosa atau meninggalkan semua yang dilarang oleh Allah SWT.''Seseorang yang bertakwa akan senantiasa menaati segala perintah Allah. Di samping itu, takwa adalah tujuan manusia diciptakan untuk senantiasa beribadah dan menyembah Allah SWT. Dengan bertakwa, seorang hamba memiliki keutamaan yang sangat besar, satu di antaranya ialah akan dimudahkan segala urusanya oleh Allah SWT,'' ujar ustadz Musir di hadapan para jamaah yang hadir.

Dijelaskan ustadz Musir, bahwa untuk mendapatkan hidup yang keberkahan di dunia dan akhirat serta dijauhi dari neraka tentu selalu berbuat kebaikan dan amal soleh. Salah satunya dengan bertaubat dan meminta ampun kepada Allah SWT, sehingga akan dberikan keberkahan serta keridoaan oleh Allah SWT. Diterangkan ustadz Musir untuk mempertahankan ketaqwaan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni bisa menjadi tongak untuk mencegah adanya kemungkaran. ''Contohnya jika sesorang diberikan amanah jabatan, kekuasaan harus bisa mengunakannya dengan hal yang baik, Jangan, sebaliknya jabatan yang diberikan digunakan dengan perbuatan yang tidak baik,'' ujar ustadz Musir.
Lanjut ustadz Musir bahwa untuk mempertahankan ketaqwaan kepada Allah SWT, maka seseorang manusia harus bisa menghukum diri sendirim sebelum dihukum oleh Allah SWT. ''Maknya hukum diri, contohnya kalau sebelumnya kita tidur malam hari delapan jam, maka kita kurangi, Bangun di tengah malam dan lakukan qiyamul lail dan meminta ampun kepada Allah SWT atas kesalahan yang kita lakukan, Begitu jugam jika diberikan kelebihan harta, segeralah bersedekah dan teruslah berbuat kebaikan dan bertaubat,'' jelas ustadz Musir dengan gaya lucunya ,sehingga membuat jamaah tertawa.
Sambung ustadz Musir yang terakhir untuk mempertahankan ketaqwaan selalu muhasabah diri. Dimana, makna muhasabah diri artinya adalah introspeksi atau evaluasi diri terhadap perbuatan, sikap, dan niat yang telah dilakukan untuk menjadi lebih baik di masa depan. ''Dalam ajaran Islam, muhasabah secara etimologis berasal dari kata hasaba-yuhasibu yang berarti "menghitung",
Karena setiap individu perlu menghitung dan mengoreksi segala amal perbuatannya, baik yang baik maupun yang buruk. Sehingga , dengan banyak muhasabah diri, tentu kita bisa berbenah dan berusaha untuk melakukan perbuatan yang lebih baik lagi. Sebab, kita sebagai manusia tidak luput dari dosa. Oleh sebab itu, janganlah kita bosan untuk bertaubat dan meminta ampunan kepada Allah SWT,'' tutur ustadz Musir.***

Tulis Komentar