Punya Strategi Memangkan Prabowo -Sandi  

SBY Makin Gencar Keliling Indonesia

Vertikal Prabowo-SBY

JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)--Survei Indikator Politik mencatat, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf turun 2,8 persen periode September sampai Desember. Sementara Prabowo-Sandiaga naik 2,5 persen. Hal ini juga dilihat oleh Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan. Tren petahana yang terus turun ini akan dimanfaatkan betul oleh Demokrat sebagai bagian dari koalisi Prabowo-Sandiaga untuk memenangkan kontestasi di sisa masa kampanye. Hinca mengatakan, sang ketua umum Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) akan kembali keliling Indonesia untuk menyapa masyarakat. Rencananya, SBY akan keliling Sumatera dari Januari sampai Februari 2019 nanti. "Partai Demokrat akan terus keliling nusantara dipimpin SBY. Bulan Januari 2019, SBY akan turun lagi ke Jabar dan Jatim lalu tour politik Toba-Seulawah melintasi 22 Kabupaten di Sumatera Utara ke Aceh lalu Februari masuk ke Kepri dan Sumbar dan seterusnya," kata Hinca saat dihubungi merdeka.com, Rabu (9/1).

Hinca menekankan, Demokrat dan SBY punya strategi sendiri dalam memenangkan pasangan Prabowo-Sandiaga. Dia menjamin, strategi Demokrat dan koalisi Prabowo-Sandiaga akan beriringan yang tujuannya memenangkan Pemilu serentak 2019. Salah satu caranya, akar rumput kader Demokrat langsung mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga. Hal itu dilakukan dalam setiap pertemuan dengan masyarakat di daerah-daerah. "Kami punya cara dan strategi sendiri, seperti di Riau ya otomatis begitu. Kami gerakkan lewat para kader Demokrat dan pertemuan dengan publik di daerah-daerah," tutup Hinca. Diketahui, dalam survei terbaru indikator politik yang dilakukan pada 16-26 Desember 2018, Jokowi-Ma'ruf masih masih unggul dengan 54,9 persen. Sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga 34,8 persen. Tapi tren Jokowi turun jika dibandingkan survei dari September sampai Desember. Sementara Prabowo naik.

"Tren 01 (Jokowi-Ma'ruf) terus turun dan tren 02 (Prabowo-Sandi) terus naik, itu fakta menarik yang bikin kontestasi ini makin dinamis. Seperti main bola, sekarang memasuki babak kedua. Semua energi akan kami lakukan mempertahankan bahkan menambah keunggulan ini terus sampai dengan pluit akhir," tambah Hinca.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, kedua pasangan ini mengalami naik turun suara dalam tiga bulan terakhir dari bulan September, Oktober, dan Desember 2018. Berdasarkan datanya di bulan September, Jokowi-Ma'ruf meraih 57,7 persen, kemudian menurun di bulan Oktober 53 persen, dan naik lagi di bulan Desember. Sedangkan Prabowo-Sandiaga, di bulan September 32,3 persen, kemudian menurun di Oktober sekitar 30 persen. Di Desember menguat 34,8 persen. Sehingga apabila dihitung dari September sampai Desember, maka Jokowi-Ma'ruf turun 2,8 persen. Sementara persaingnya, Prabowo-Sandiaga naik 2,5 persen. (Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar