Tak Berkaitan Dengan kasus Suap jual beli Jabatan

KPK Sebut Uang Disita dari Ruang Kerja Lukman Hakim Bukan Honor Menag

Juru Bicara KPK Febri Diansyah. 


 
 

JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang ratusan juta Rupiah dan Dollar saat menggeledah ruang kerja Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin. KPK memastikan uang disita bukanlah honor yang diterima politikus PPP itu. Menurut Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, saat melakukan penggeledahan penyidik juga menemukan uang selain Rp 180 juta dan USD 30 ribu. Namun uang tersebut tak disita.

"Kami sebenarnya uang-uang yang lain di ruangan Menteri Agama, pada saat itu yang dari informasi atau dari data yang ada disana itu diduga merupakan honorarium, dan uang-uang tersebut tidak dibawa," ujar Febri di Gedung KPK, Kamis (21/3) malam. Alasan tidak disita karena uang tersebut tak berkaitan dengan kasus dugaan suap jual beli jabatan di Kemenag. "Jadi sejak awal tim KPK sudah memisahkan mana uang dalam amplop yang merupakan honor, mana yang bukan," kata Febri.

Dalam kasus ini KPK menetapkan mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Romi sebagai tersangka kasus dugaan suap pengisian jabatan di Kementerian Agama (Kemenag). Romahurmuziy diduga menerima suap sebesar Rp 300 juta terkait seleksi jabatan di lingkungan Kemenag tahun 2018-2019. Selain Romahurmuziy KPK juga menetapkan dua orang lainnya yakni, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik, Muhammad Muafaq Wirahadi (MFQ) dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur, Haris Hasanuddin (HRS). Keduanya diduga menyuap Romi agar mendapatkan jabatan di Kemenag. Menag mengaku siap mendatangi KPK jika keterangannya dibutuhkan dalam kasus ini.

"Pasti. Pernyataan resmi saya kan sudah clear kan bahkan saya mengajak seluruh ASN Kemenag memberikan dukungan penuh kepada penegak hukum kita KPK dalam rangka mengungkap kasus ini sehingga cepat tuntas dan lalu kemudian ke depan menatap lebih baik lagi," kata Menag Lukman saat mendatangi Kantor Kementerian Agama, Senin (18/3). Lukman mengatakan, kedatangannya kali ini untuk menyelesaikan sejumlah pekerjaan karena sebelumnya ruangannya disegel KPK.

"Saya dapat informasi bahwa ruangan saya sudah bisa dibuka lagi dan proses penggeledahan KPK sudah katanya saya mendapat informasi sudah selesai. Sehingga saya harus segera memasuki ruangan saya karena ada beberapa surat-surat yang harus saya tindak lanjuti harus saya baca harus saya tanda tangani," katanya."Sehingga saya merasa sudah selesai penggeledahan itu sehingga saya hadir melanjutkan tugas saya," sambung Lukman. Lukman tidak ingin berbicara terlalu banyak soal kasus yang sedang ditangani KPK tersebut.(Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar