Pelaku Pembunuhan Perempuan Tewas di Mobil

Dosen UNM Ditangkap Polisi

Ilustrasi borgol

SULSEL--(KIBLATRIAU.COM)-- Jajaran Polres Gowa, Sulsel menetapkan lelaki WJ, (43) sebagai tersangka pembunuhan terhadap perempuan Sitti Zulaeha Djafar, (40), pegawai Badan Administrasi dan Umum (BAU) kampus Universitas Negeri Makassar (UNM). Awalnya WJ diamankan polisi beberapa jam setelah temuan mayat ibu tiga anak di depan gudang BTN Zarindah, Dusun Japing, Desa Sunggumanai Pattallassang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Jumat pagi, (22/3) pukul 08.30. Mayat istri dari Andi Muhammad Syukri ini ditemukan warga setempat di atas mobilnya, Daihatzu Terios warna biru dalam kondisi terlilit seat belt.

Selanjutnya, malam hari polisi mengamankan lelaki WJ, kerabat sekaligus rekan kerja dan juga tetangga korban di komplek Sabrina Residence, Kelurahan Manggarupi, Kecamatan Somba Opu, Gowa. WJ adalah dosen di Fakultas Olahraga UNM yang juga Kepala UPT KKN/KKA.

Kapolres Gowa, AKBP Shinto Silitonga yang dikonfirmasi, Ahad pagi, (24/3) mengatakan, penetapan WJ sebagai tersangka ini adalah kesimpulan dari gelar perkara yang digelar semalam mulai pukul 20.30-00.30. "Semalam pemaparan dalam gelar perkara dari kasus yang sebelumnya diselidiki dengan menggunakan pendekatan saintific crime investigation. Pukul 00.30, seluruh peserta perkara sepakat menaikkan status WJ sebagai TSK dan beberapa alat bukti ditampilkan secara rinci dari kedokteran forensik Dokpol Polda Sulsel dan meyakinkan peran TSK WJ lakukan kekerasan hingga korban meninggal dunia," jelas AKBP Shinto Silitonga.

Selain itu, kata Shinto, keyakinan untuk menaikkan status WJ sebagai tersangka ini diperkuat juga dari penjelasan WJ setelah dikonfirmasi langsung yang mengurai secara rinci setiap jejak luka yang ada di tubuh korban dan kesesuaian dengan keterangan kedokteran forensik dan itu semua tidak meragukan untuk keluarkan kesepakatan tetapkan WJ sebagai tersangka. "Temuan jenazah di Patallassang itu maka subjek hukum yang bertanggung jawab adalah saudara WJ," ujarnya. Ditanya soal motif pembunuhan itu sendiri, apakah ada motif asmara di baliknya, Shinto tidak bersedia beberkan karena rencananya akan disampaikan secara khusus nanti dalam press releasenya. "Intinya adalah kami harus dalami lagi. Untuk saat ini sementara diketahui mereka berhubungan dalam konteks kerabat, teman dalam pekerjaan dan juga bagian dari kekuarga asal Kabupaten Sinjai," ujarnya.(Net/Hen)

 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar