Pelaku Sudah Ditangkap

Mahasiswi Dibunuh Pacar

Ilustrasi Penganiayaan.

BALI--(KIBLATRIAU.COM)-- Ni Made Serli Mahardika (20) mahasiswi dari sebuah universitas di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, ditemukan tak bernyawa, pada Kamis (11/4), sekitar pukul 13.00 Wita. Ia diduga dibunuh oleh kekasihnya sendiri berinisial KIJ alias Kodok di kamar kosnya yang beralamat di Jalan Wijaya Kusuma l, Kabupaten Buleleng, Bali.Korban berasal dari Banjar Senganan Kanginan, Senganan, Penebel, Tabanan. Saat ditemukan, korban mengenakan kaos berkerah warna biru. Sementara kondisi mayat lebam dan posisi terlentang dengan menggunakan selimut kain. Polsek Singaraja langsung mengamankan KIJ alias Kodok terduga pelaku pembunuhan mahasiswi asal Tabanan, Ni Made Serli Mahardika (20) pada Kamis (11/4). Diketahui, ia tega melakukan aksi keji tersebut karena cemburu.

Kapolsek Singaraja, Kompol Anak Agung Wiranata Kusuma mengatakan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi. Setelah dilakukan olah TKP, pelaku diketahui melakukan pembunuhan pada Senin (8/4) lalu, pada pukul 19.00 Wita di tempat kos korban, Jalan Wijaya Kusuma Gang I nomor 1 Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali. "Diketahui bahwa pelaku melakukan perbuatan penganiayaan yang mengakibatkan matinya orang lain," katanya saat dikonfirmasi via telepon Jumat (12/4) sore.

Pelaku sendiri diketahui berasal dari Tabanan. Ia bekerja serabutan dan menjaga warung angkringan di wilayah Tabanan. Namun, sering ke Buleleng sejak berpacaran dengan korban. Korban dan pelaku kenal sejak masih duduk di bangku SMP di Tabanan. Kemudian mulai memadu kasih sejak itu. Lantas putus nyambung hingga tujuh bulan yang lalu kembali berpacaran hingga aksi pembunuhan keji tersebut.

"Pacaran dari SMP. Putus nyambung panjangnya setelah 7 bulan ini," ujar Kompol Wiranata. Dari motifnya, diketahui, pembunuhan keji karena rasa cemburu. Jadi, korban yang merupakan seorang mahasiswi memiliki kelompok belajar dan sering berkumpul. Dia merupakan mahasiswi yang dikenal pintar dan selalu mendapatkan tugas berprestasi. Pelaku cemburu karena korban sering berkumpul dengan teman-temannya. "Menurut pengakuan (tersangka) dia cemburu. Teman-temannya kenapa gak hadir karena kan presentasi di chat yang jawab kok malah pacarnya," jelas Kompol Wiranata.

Kompol Wiranata menjelaskan, saat pembunuhan tersebut, pelaku membekap korban dengan bantal. Ternyata masih ada denyut kemudian mencekiknya. Kemudian hantaman di bagian leher mengakhiri nyawa gadis cantik ini. Untuk penyebab kematiannya, pihak Kepolisian masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan di RSUP Sanglah, Denpasar. "Awalnya, dibekap pakai bantal kepala, sudah agak lemes dibuka bantalnya masih ada denyut, dicekik. Sebelum mati masih ada denyutnya dihantam sampai hilang betul (nyawanya)," ujarnya. Setelah aksi biadab itu, pelaku merapikan kembali tempat kos korban. Jadi, bantal dan lain-lain dibuat seolah-olah korban tidur.

"Sebelum dia meninggalkan (TKP) setelah itu dirapikan dulu bantal-bantal itu seolah-olah tidur, kemudian ditutup selimut," jelas Wiranata. Barang bukti yang turut diamankan adalah 1 buah bantal, 1 lembar seprai, 1 potong selimut, 1 buah bantal leher warna merah, baju kaos berkerah warna biru, celana pendek dan 1 buah anak kunci kamar warna silver dan 1 buah HP Oppo A39 milik pelaku. Juga, sebuah handphone Iphone milik korban dan 1 buah laptop. "Atas perbuatannya, yang bersangkutan dijerat dengan Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun. Juga, pasal penganiayaan 351 (3) KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara," ujar Kompol Wiranata.

Pembunuhan tersebut terungkap berawal dari orang tua korban tak bisa menghubungi anaknya. Sehingga, mereka minta tolong teman-teman korban untuk mencarinya. Empat teman korban mengaku terakhir kali jumpa dengan korban pada Senin (8/4) lalu, sekira pukul 14.00 Wita. Namun, pada malamnya sekitar pukul 19.30 Wita, temannya yang bernama Ni Kadek Meli Triastuti mengirim whatsapp kepada korban. Namun, pacar korban yang berinisial KIJ yang membalasnya. Esok harinya, Selasa (9/4), empat teman korban mendatangi kos korban. Namun kamar kos dalam keadaan terkunci, lampu kamar mati, kunci kamar berada di jendela luar. Mereka ketuk pintu akan tetapi tidak ada respon dari dalam. Selanjutnya saksi meninggalkan kos korban.

Selanjutnya, pada Rabu (10/4), keempatnya kembali ke kos korban. Namun, keadaan masih sama dan tak ada tanda-tanda korban di kamar kos. Kemudian mereka balik ke kosnya masing-masing. Kemudian, pada Kamis (11/4) pukul 13.00 Wita, mereka kembali ke kos korban untuk mencari korban. Rasa penasaran memberanikan mereka untuk membuka puntu kos. Betapa kagetnya, bau busuk menyeruak saat pintu berhasil dibuka.Selanjutnya, mereka menghubungi pihak keluarga dan selanjutnya pihak korban menghubungi Polsek untuk ikut memeriksa. Selanjutnya, pihak Kepolisian lantas menyelidiki kematian Serly. Diduga Serly tewas akibat mengalami kekerasan oleh pacarnya sendiri berinisial KIJ. Tak berselang lama, KIJ diamankan di Jalan Udayana, Singaraja dan dibawa ke kantor Kepolisian, pada Kamis (11/4) dalam waktu 3 jam dari penemuan korban.(Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar