3 Partai Blak-blakan Minta Jatah Kursi Menteri pada Jokowi
Presiden Jokowi
JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Beberapa partai koalisi Jokowi-Maruf tengah gencar meminta jatah menteri. Secara blak-blakan partai-partai pendukung ini sudah menyodorkan sejumlah nama ke Jokowi. Bahkan tiga partai mengajukan jumlah nama cukup banyak untuk dipilih Jokowi menjadi menteri di Kabinet Kerja Jilid II. Tentunya permintaan jatah menteri yang cukup banyak ini menjadi ramai diperbincangkan. Berikut partai-partai yang minta jatah kursi banyak kepada Jokowi:
1. Hanura Ajukan 40 Nama
Sebagai partai pendukung Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019, Hanura berharap mendapat jatah menteri pada pemerintahan kedua Jokowi. Hanura mengaku telah diminta menyerahkan nama kader yang cocok mengisi kursi menteri oleh Jokowi. Hanura lantas menyerahkan 40 nama kadernya kepada Jokowi.
"(Pak Jokowi) tanya sama saya 'Pak Oesman, kira-kira usul Pak Oesman berapa itu anggota yang bakal diusulkan (menjadi menteri)?'. Saya bilang enggak banyak pak, hanya 40," kata Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (Oso), usai bertemu Jokowi di Istana Bogor Rabu (24/7).
2. PKB Minta 10 Kursi Menteri
Sebagai partai pendukung Jokowi-Ma’ruf, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengaku telah mengusulkan 10 nama kader terbaik PKB kepada Jokowi untuk dijadikan menteri. Cak Imin menilai partainya layak mendapat jatah menteri lebih banyak dari parpol pengusung lainnya.
"Semoga dari PKB yang masuk ke DPR ada 60 orang, dan semoga 10 menteri dari PKB," kata Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar beberapa waktu lalu.
3. Nasdem Minta Jatah 11 Menteri
Tak mau kalah dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berharap mendapat jatah 10 kursi menteri, Partai Nasdem menginginkan jatah kursi menteri yang lebih besar di kabinet Jokowi-Ma'ruf. Alasannya Nasdem memiliki perolehan kursi yang lebih besar dari PKB."Suara Nasdem kan lebih besar daripada PKB di DPR, berdasarkan kursi, maka sepantasnya Nasdem mengusulkan 11," kata Anggota Dewan Pakar Partai Nasdem Teuku Taufiqulhadi di Kompleks Parlemen, Senayan, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2019).(Net/Hen)
Tulis Komentar