Kasus Kepemilikan Senjata Api Ilegal

Kivlan Zen Ajukan Gugatan Praperadilan

Kivlan Zen

JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Kuasa hukum Mayor Jenderal TNI (Purn) Kivlan Zen, Tonin Tachta Singarimbun kembali mengajukan gugatan praperadilan pada Kamis (1/8). Pengajuan itu dilakukan setelah hakim menolak permohonan pemohon dalam sidang gugatan praperadilan kasus kepemilikan senjata api ilegal Pengajuan praperadilan itu diperinci menjadi empat bagian. Di antaranya praperadilan untuk penetapan tersangka, penangkapan, penahanan, dan persoalan penyitaan. "Jadi kalau dibilang sama tidak, dibilang beda karena objeknya sama ya tidak juga, tapi cara menguraikannya lebih rinci," kata Tonin seperti dilansir dari Antara, Jumat (2/8). Dia mengungkapkan, gugatan praperadilan yang diperinci menjadi empat bagian itu dapat membuat kasus per kasus menjadi lebih fokus.

Dalam permohonan pertama, terdiri dari empat gugatan sekaligus sehingga dinilai Tonin memungkinkan membuat hakim bingung. Pengajuan ini juga bertujuan untuk mematahkan bukti yang ada di pengadilan. Tonin juga sebelumnya menganggap kliennya tidak pernah menerima surat penangkapan dari polisi. "Fakta yang lain Bapak Kivlan tidak ada surat penangkapan karena polisi tidak menunjukkannya. Namun, berdasarkan putusan hakim praperadilan, polisi menyampaikan terdapat bukti surat penangkapan," ujarnya.

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak permohonan pemohon Kivlan Zen secara keseluruhan dalam sidang gugatan praperadilan kasus kepemilikan senjata api ilegal, Selasa (30/7). Hakim Guntur mengatakan permohonan pemohon tentang penetapan tersangka, penangkapan, penahanan dan penyitaan dinyatakan tidak beralasan. Karena itu permohonan pemohon ditolak secara keseluruhan."Permohonan pemohon patut ditolak untuk seluruhnya," tegas Hakim Guntur. Hakim juga mengatakan penetapan dan penangkapan Kivlan sudah dilengkapi bukti surat penangkapan, surat penyitaan dan surat penahanan. Hakim 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar