Sosok Pendiam dan Teliti dalam Bekerja
Almarhum Peramasdino Syafri usai dimakamkan di Pemakaman Sukosari Jalan Kartama Pekanbaru, Selasa (12/11/2019). Inset, Peramasdino
PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- DINO begitu dia biasa disapa menghembuskan napas terakhirnya Selasa (12/11/2019) sekitar pukul 11.30 WIB di usia 47 tahun. Semasa hidupnya sehari-hari, almarhum dikenal sebagai sosok yang pendiam yang rajin bekerja. Rumah almarhum di Perumahan Karya Yepupa Indah, Kecamatan Tampan Selasa siang dipenuhi kerabat serta sanak saudara. Karangan bunga sebagai ucapan duka cita berjejer di sepanjang jalan menuju rumah duka. Di ruang depan rumah, terbaring jasad almarhum yang terus didampingi sang istri Wirdaningsih dan anak semata wayangnya Anjeli Raudatul Fasly.
Silih berganti, para pelayat yang datang membacakan ayat-ayat suci Alquran. Tak terkecuali rekan kerja almarhum yang juga mantan Pemred RTV, Bambang. Di mata Bambang, sosok almarhum adalah orang yang sangat teliti dalam bekerja. Semua pekerjaan yang diberikan pimpinan selalu dapat diselesaikan dengan baik."Beban dan tanggung jawab yang diberikan selalu bisa diselesaikan almarhum dengan detail," katanya.
Meskipun selalu bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik, namun menurut Bambang, sosok almarhum adalah orang yang pendiam. Hal ini yang menurutnya juga banyak rekan kerjanya yang tidak percaya bahwa ia sedang sakit. "Karena dia jarang bercerita," sebutnya. Di mata Bambang dan rekan-rekannya, almarhum juga terkenal dengan sikap idealismenya. Dalam menjalani pekerjaan ia selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kode etik jurnalistik. "Orangnya sangat idealis. Sikapnya itu juga banyak menjadi panutan bagi rekan-rekan di RTV. Selain jadi Pemred RTV, dia juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Riau," kenangnya.
Adik ipar almarhum Doni mengatakan, almarhum menderita penyakit pengecilan hati sudah sejak tujuh bulan lalu. Meskipun sedang sakit, namun almarhum tetap bekerja dan tidak pernah mengeluhkan sakitnya. "Kalau sakitnya sudah tujuh bulan lalu, tapi baru masuk rumah sakit Senin (11/11) sore," katanya.Diceritakan Doni, pada Senin malam sewaktu masih di rumah sakit, dia dan almarhum masih sempat bercerita. Ceritanya malam itu tidak jauh-jauh dari seputar urusan pekerjaan di RTV. "Malam sebelum meninggal, di rumah sakit abang juga masih membahas pekerjaan. Ia memang sosok yang rajin bekerja dan jadi panutan kami," sebutnya.(Sl/Hen).
Tulis Komentar