Keberadaan RPM Jaga Pasokan Pangan untuk Masyarakat Kota Pekanbaru
Wali Kota Pekanbaru DR H Firdaus ST MT saat meresmikan pengoperasian RP., RPSenin (30/12/2019).
PEKANBARU--- (KIBLATRIAU. COM)--- Sejauh ini, masyarakat Kota Pekanbaru masih bergantung pada pasokan pangan dari luar kota. Bahkan, pasokan bahan pangan di Kota Pekanbaru hanya bisa memenuhi 20 persen dari kebutuhan masyarakat. Sementara itu, 80 persen pasokan bahan pangan masih berasal dari luar daerah.
Wali Kota Pekanbaru, DR H Firdaus ST MT menyebutkan, jika Pemerintah Kota berupaya menjaga pasokan pangan untuk masyarakat.
Caranya dengan membentuk PT. Sarana Pangan Madani (SPM) sebagai BUMD Pangan. SPM akhirnya menghadirkan Rumah Pangan Madani (RPM) di areal Pasar Lima Puluh, Jalan Sultan Syarif Kasim, Kota Pekanbaru. Dengan begitu keberadaan RPM nantinya untuk menjaga kesiapan pangan di Kota Pekanbaru.
Bersamaan dengan itu Firdaus meresmikan langsung RPM, Senin (30/12/2019). Unsur pemerintah, perbankan dan forkopimda kota hadir dalam peluncuran RPM.
RPM menyediakan sejumlah bahan pangan. Ada beras, telur, mie instan, saos, daging hingga tepung. "Kita mempermudah akses komoditi pangan bagi masyarakat," terang Firdaus.
Ditambahkan Firdaus, RPM juga sudah menjalin kerjasama dengan banyak pihak. Hal ini merupakan upaya memperkuat jaringan distribusi bahan pangan. Terlebih lagi RPM juga menyebar di kecamatan hingga kelurahan yang ada di Kota Pekanbaru. Masyarakat pun makin mudah memperoleh akses bahan pangan dengan harga terjangkau.
Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Hamdani SIP MSi yang hadir mengapresiasi kehadiran RPM di Kota Pekanbaru. Legislator mendukung upaya Pemerintah Kota dalam menyediakan pasokan pangan dengan harga terjangkau.
"Peran BUMD pangan sudah semestinya berupaya menjaga ketahanan pangan di kota," singkat Hamdani.
Direktur PT. Sarana Pangan Madani, Adi Putra Daulay menyebutkan, bahwa keberadaan rumah pangan ini adalah wujud kehadiran BUMD di bidang pangan. BUMD ini hadir sejak tahun Oktober 2018 silam. Ada waktu satu tahun untuk mendirikan rumah pangan ini. Padahal penyertaan modal awal BUMD ini hanya Rp 200 juta.
"Namun omzet yang sudah diperoleh saat ini mencapai miliaran rupiah. Kondisi ini membuat BUMD siap bekerjasama dengan RPM di kelurahan dan mitra lainnya," ungkap Adi. (Nd/Hen).
Tulis Komentar