Meninggal 427 Orang dan Sembuh 727 Orang

Jumlah Korban Virus Corona Tembus 20 Ribu

Penanganan pasien virus corona

JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Jumlah korban terinfeksi virus corona sudah mencapai 20 ribu orang. Jumlah pasien tertinggi berada di provinsi Hubei, China, yang mencapai 13.522 orang. Kabar baiknya, pasien yang sembuh juga terus bertambah hingga melewati 700 orang. Berdasarkan peta Gis And Data pada Selasa (4/2), orang yang terinfeksi virus ini mencapai 20.701, korban meninggal 427 orang dan pasien sembuh 727 orang.Peta Gis And Data mendapat data dari World Health Organization (WHO), Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dari Amerika Serikat, European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC), National Health Commission (NHC) dari China, dan komunitas digital kedokteran China, DXY.

Selisih pasien sembuh dan meninggal juga makin lebar. Yakni pasien sembuh 300 orang lebih banyak. Mayoritas pasien berada di China, kemudian disusul Thailand dengan 25 pasien dan Singapura dengan 24 pasien.Pada Selasa pagi, Kedutaan Besar China di Jakarta mengkritik langkah Indonesia yang melarang penerbangan ke China. Pemerintah China menilai tidak perlu ada langkah berlebihan dalam menyikapi Virus Corona.Di lain tempat, seorang WNI dilaporkan positif virus vorona karena tertular majikannya di Singapura. Sementara, pemerintah Indonesia melarang impor satwa hidup dari China sebagai bentuk antisipasi.

Sejak virus vorona menyebar secara luas di wilayah daratan China hingga kemudian meluas ke sejumlah negara lainnya, beberapa negara melakukan tindakan antisipasi dan pencegahan. Mulai dari melakukan pemeriksaan ketat di bandara hingga menyetop penerbangan dari dan ke China serta menghentikan impor dari China.Langkah-langkah tersebut ternyata juga diambil oleh pemerintah Indonesia untuk mencegah upaya penyebaran Virus Corona.

Dalam rapat yang dipimpin Presiden Jokowi di Pangkalan Halim, Menlu Retno menyebut penerbangan langsung dari dan ke daratan China ditunda untuk sementara mulai hari Rabu, 5 Februari 2020, pukul 00.00 WIB.Di waktu yang berbeda, Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menegaskan bahwa pihaknya menyetop sementara impor makanan dan minuman dari China untuk mengantisipasi penularan virus vorona ke Indonesia.

Menanggapi keputusan yang diambil oleh banyak negara, termasuk pemerintah Indonesia, Dubes Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia, Xiao Qian mengimbau untuk tidak mengambil tindakan yang berlebihan."Menurut kami, dalam situasi ini kita harus tenang, tidak perlu terlalu overreact (bereaksi berlebihan) dan memberikan dampak negatif terhadap perdagangan, investasi dan pergerakan orang," kata Dubes Xiao.Dia berulang kali menyampaikan pernyataan dari WHO yang berisi bahwa pihaknya tidak setuju atas tindakan pembatasan pergerakan orang terhadap China.

"Tadi saya lihat ada berita bahwa pemerintah Indonesia akan hentikan impor makanan dan minuman dari China untuk menjaga Virus Corona tidak masuk ke indonesia. Kami memberikan concern kepada tindakan tersebut," tambahnya lagi.Xiao juga menjelaskan bahwa hingga kini, belum ada bukti bahwa virus corona dapat ditularkan melalui barang-barang impor. Hal yang sama pun juga dinyatakan oleh WHO terkait impor dari China."Kami pikir bahwa kalau Indonesia benar-benar ambil tindakan itu akan mengakibatkan dampak negatif," katanya menanggapi keputusan yang baru ini dibuat pemerintah.(Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar