Jadi Kekhawatiran Pemerintah

Pornografi Dominasi Aduan Konten Negatif di Kementerian Kominfo

Ilustrasi Pornografi

JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)--Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI menyatakan aduan konten negatif yang ditemukan didominasi oleh pornografi.Tercatat sebanyak 1.219.904 temuan konten negatif, 1.028.702 temuan merupakan konten pornografi."Potret masalah yang sering dihadapi belakangan ini, bukan saja hoaks dunia maya, akan tetapi juga dihujam dengan konten-konten negatif," kata Kepala Bagian Hukum dan Kerjasama Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo, Mediodecci Lustarini, Ahad (8/3/2020).Sepanjang bulan Januari 2020, dia menjelaskan, Kementerian Kominfo telah menerima 21.305 temuan konten negatif yang beredar di dunia maya, yang didominasi oleh konten perjudian sebesar 14.726 temuan dan konten pornografi 5.948 temuan.

"Konten negatif seperti ini terus membanjiri jagad maya dan menimbulkan keresahan di dunia nyata," jelasnya.Menurutnya, hal tersebut telah menjadi kekhawatiran pemerintah dan perhatian bersama. Mengingat besarnya jumlah pengakses informasi melalui internet."Sangat disayangkan, besarnya jumlah pengguna internet di Indonesia tidak dibarengi dengan kemampuan masyarakat untuk menyaring informasi, terutama informasi yang diragukan kebenarannya," terangnya. Medi mengatakan, masyarakat seringkali menerima suatu informasi, tanpa verifikasi. Bahkan kemudian turut menyebarkan dan membagikan informasi tersebut kepada pengguna lainnya.Ponsel, medsos, dan internet merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Sebagai masyarakat informasi, merasaberuntung karena keberadaan ponsel atau smartphone telah memberikan kemudahan untuk mencari dan memperoleh informasi.

"Namun kita akui pula, ada bahaya yang mengintai seiring maraknya penyebaran informasi hoaks melalui aplikasi media sosial yang kita miliki. Masyarakat Aceh pun tak luput dari sasaran penyebaran berita hoaks tersebut," tegasnya.Dia mencontohkan berdasarkan laporan hoaks yang dikumpulkan oleh Kementerian Kominfo pada tanggal 6 Maret yang lalu, telah beredar tangkapan layar sebuah grup WhatsApp yang menyebutkan bahwa di Rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh sudah ada pasien virus corona.Salah seorang anggota dalam grup Whatsapp itu mengaku bekerja di Rumah Sakit Meuraxa dan menyebutkan pasien tersebut sudah dirujuk ke Rumah Sakit Zainal Abidin, Banda Aceh."Faktanya, pihak Rumah Sakit Meuraxa melalui akun Instagram resminya membantah adanya isu tersebut. Kabar adanya pasien virus corona adalah tidak benar atau hoaks. Tim siber Polda Aceh sedang melacak penyebar hoaks terkait adanya pasien virus corona di Banda Aceh," kata Medi.(Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar