Sebanyak 13.000 jiwa Mengungsi

Korban Meninggal Akibat Gempa Bertambah Jadi 10 Orang

Ilustrasi gempa di Pasaman Barat

SUMBAR--(KIBLATRIAU.COM)-- Tim gabungan kembali menemukan dua warga meninggal dunia usai gempa magnitudo 6.1 Sumatera Barat (Sumbar). Berdasarkan data dari lapangan per Sabtu (26/2) pukul 20.56 WIB, total korban jiwa menjadi 10 orang. "Sementara itu hasil kaji cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat bersama BPBD masing-masing kabupaten terdampak dan instansi gabungan telah mencatat ada sebanyak 42

orang luka berat, 346 luka ringan, empat orang masih dinyatakan hilang dan 13.000 jiwa mengungsi,'' ungkap Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya kepada wartawan, Ahad (27/2/2022). Korban jiwa dalam kondisi meninggal dunia tercatat dari Kabupaten Pasaman Barat ada sebanyak empat orang, luka berat 37 orang, luka ringan 310 orang dan kurang lebih 10 ribu jiwa mengungsi di 35 titik pengungsian yang berada di Kecamatan Talamau, Kecamatan Pasaman dan Kecamatan Kinali.

Kemudian dari Kabupaten Pasaman dilaporkan ada enam orang meninggal dunia, luka berat lima orang, luka ringan 36 orang, 3 ribu jiwa mengungsi dan ada empat orang tertimbun material longsoran yang hingga kini masih dalam proses pencarian dan pertolongan.

"Di samping itu, Kabupaten Lima Puluh Kota melaporkan sebanyak 53 jiwa dari 16 KK terdampak dan dua jiwa terpaksa mengungsi ke rumah kerabat. Selanjutnya di Kabupaten Agam dilaporkan ada seorang bayi mengalami luka-luka akibat terdampak gempa bumi," lanjutnya.

Gempa yang berpusat di 0,14 derajat LU dan 99,94 derajat BT pada kedalaman 10 kilometer itu juga mengakibatkan 103 unit rumah rusak berat, lima unit rumah rusak ringan, kurang lebih 1.307 unit rumah rusak ringan, tiga unit fasilitas pendidikan rusak berat, dua rumah ibadah rusak, satu bangunan fasilitas umum rusak, termasuk beberapa bangunan milik pemerintahan.Selain itu, Bukit Lintang Nagari dilaporkan mengalami longsor dan upaya pembersihan material dan pencarian serta pertolongan menjadi fokus utama yang dilakukan tim gabungan.(Net/Hen)

 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar