Penjualan 300 Kotak Perhari

Harga Jual UD Martabak Djoeragan Gunakan Perhitungan Harga Pokok Produksi

UD Martabak Djoeragan di Kota Pekanbaru

PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Dalam dunia bisnis terkhusus perdagangan, persaingan merupakan hal yang wajar serta tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, pedagang harus mampu berinovasi untuk meningkatkan kualitas produknya menjadi lebih efektif dan efisien sehingga mudah menentukan harga jual yang kompetitif untuk dapat mengoptimalkan laba serta dapat memenuhi tuntutan konsumen. Untuk penetapan harga jual UD Martabak Djoeragan di Pekanbaru perlu ditelaah apakah dalam penetapan harga jual UD Martabak Djoeragan ini sudah kompetitif untuk mengoptimalkan laba.Usaha martabak yang didirikan oleh  Rizky Fitri berdiri pada tahun 2013 saat beliau berusia 33 tahun. 

Beliau lahir di Sumatera Barat dan kini usahanya sudah memiliki 9 cabang di Pekanbaru meliputi Panam, Jalan Harapan Raya, Hangtuah,Delima,Marpoyan,Durian,Bukit Barisan,Rumbai, dan Sudirman. UD Martabak Djoeragan Jalan Soebrantas ini dipimpin oleh Ari Pendi selaku kepala toko. Terdapat 5 karyawan dan 1 orang kasir di UD Martabak Djoeragan Jalan soebrantas ini. Dulu hanya ada 4 pilihan jenis martabak yaitu martabak asin (sama seperti martabak mesir),martabak manis,martabak tipis kering,dan martabak premium. Tetapi sekarang sudah ada 6 pilihan jenis martabak sebagai tambahannya yaitu martabak  bowl dan pizza dengan 8 rasa.


Dalam penerapan metode alokasi biaya salah satu hal yang dibutuhkan adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya Overhead. ''Bahan baku yang paling tinggi yaitu telur ayam,tepung terigu,gula karena bahan tersebut merupakan bahan utama dalam pembuatan martabak. Dan biaya terendah yaitu garam, karena garam tidak terlalu banyak digunakan hanya sebagai bahan tambahan,'' ungkap Rizky Fitri selaku pemilik martabak Djoeragan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik UD Martabak Djoeragan yaitu Rizky Fitri biaya tenaga kerja yang dikeluarkan setiap bulannya kurang lebih sebesar Rp.15.000.000. dengan jumlah karyawan sebanyak enam orang.


Menurut data dari narasumber, UD Martabak Djoeragan menjual rata rata sebanyak 300 kotak/ harinya. Dan martabak yang paling diminati adalah martabak manis dan martabak premium nya. Dalam sebulan UD Martabak Djoeragan memproduksi sebanyak 3300 martabak dengan total pendapatan sebesar Rp. 49.500.000. UD Martabak Djoeragan mempunyai berbagai macam variam. Varian yang dimaksud adalah varian pandan, taro, red velvet, blacksweet. Dengan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp.150.000 / bulan apabila konsumen membeli martabak dengan berbeda varian. 

Pengalokasian biaya bersama dimasing-masing jenis martabak. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja berasal dari perhitungan data yang telah dikelola, sedangkan biaya overheadnya data nya di ambil berdasarkan hasil wawancara langsung dengan pemiliknya mengenai perkiraan biayanya. Peneliti memiliki kendala dikarenakan banyaknya varian rasa serta ada beberapa macam ukuran martabak yang dijual UD.Martabak Djoeragan, sehingga membuat peneliti harus menghitung hpp dan penentuan harga jual menurut jenisnya saja. Sehingga diharapkan penelitian selanjutnya akan menjabarkan secara lebih detail  dan lebih baik lagi.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas diketahui bahwa perhitungan harga pokok produksi menurut UD.Martabak Djoeragan lebih tinggi yaitu senilai Rp.55.337.000, dibandingkan dengan perhitungan menurut akuntansi biaya yang dihitung secara terpisah pisah. Perhitungan harga pokok produksi dan penentuan harga jual pada UD.Martabak Djoeragan  ini masih terkesan sederhana serta belum disusun secara rinci dalam pengelompokkan biaya-biaya nya. Perhitungan harga pokok produksi berdasarkan metode full costing pada setiap produk dapat menghasilkan keuntungan berdasarkan harga jual yang dapat bersaing.***


Berita Lainnya...

Tulis Komentar