Kondisi Kepala Hancur

ABK TB Bina Sarana Ditemukan Tewas Mengapung

Petugas gabungan saat melakukan pencarian

PELALAWAN --(KIBLATRIAU.COM)- Usai lima hari dilakukan pencaharian Anak Buah Kapal (ABK) Tug Boat (TB) Bina Sarana 82, Rusli (47) ditemukan mengapung di Perairan Tanjung Medan, Desa Teluk, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, Sabtu (16/12) 14.30 WIB.

Korban ditemukan sudah tidak bernyawa, dengan kondisi tubuhnya sudah membengkak dan kepala hancur  yang sepertinya dimakan binatang laut dengan mengeluarkan bau tidak sedap
Pertama kali korban ditemukan oleh nelayan yang kebetulan melintas di perairan Tanjung Medan. Selanjutnya menginformasikan ke Polsek Kuala Kampar.

Mendapat informasi dari masyarakat nelayan bahwa ada ditemukan mayat di Perairan Tanjung Medan, personil Polsek Kuala Kampar yang dipimpin oleh Kapolsek Kuala Kampar AKP Rhino Handoyo, SH  bersama tin gabungan Sat Polairud Polres Pelalawan, TNI AL dan  Basarnas Kepulauan Meranti langsung turun ke lokasi.

Sesampai di lokasi dengan mengunakan speed boat. Tim menemukan mayat itu adalah korban Rusli yang merupakan ABK TB Bina Sarana.

Ketika ditemukan korban mengapung dengan kondisi kepala sudah hancur dan sulit di kenali, serta tubuh sudah tercabik-cabik yang sepertinya telah dimakan binatang laut.

Setelah berhasil dievakuasi dari laut, mayat korban langsung dimasukan ke dalam kantong jenazah dan dibawa ke Rumah Sakit Kepulauan Meranti untuk divisum.

Selanjutnya, pihak keluarga yang datang menjemput mayat korban dan dibawa untuk di makamkan di kampung halamannya di daerah Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Kapolres Pelalawan, AKBP Suwinto SH, SIK, melalui Kapolsek Kuala Kampar, AKP Rhino Handoyo, SH , membenarkan adanya penemuan ABK TB Bina Sarana 82 yang melompat ke laut ditemukan telah tewas.

"Setelah dilakukan pencaharian oleh tim gabungan dan dibantu masyarakat nelayan, korban berhasil ditemukan sekitar 14 mil dari TKP awal. Dimana korban dalam kondisi sudah meninggal dunia," ujar Kapolsek.

Dipaparkan Kapolsek bahwa kejadian pertama di Perairan Meranti, Pulai Mendol, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, Senin (11/12) lalu. 

Ketika TB Bina Sarana 82 menarik ponton membawa kayu Hutan Tanaman Industri (HTI) jenis akasia. Tiba-tiba dalam perjalanan mengalami kebakaran.

Hingga Kapten dan 10 ABK melompat untuk menyelamatkan diri dari kebakaran tersebut. Yakni Said Jaya (47) selalu kapten bersama ABKnya yaknk,Toni Hapriansyah (27), Hasbul Hadi (28), M Iqbal (30), Alfonso (64),  Redi Hariyandi (37) Filial Mugabe (38), Rivani Setiawan (24), Romi (45), dan Antoni (43).

Tetapi satu ABK yakni Rusli tidak berhasil di selamatkan dan dinyatakan hilang. Maka saat pencaharian tim gabungan mengalami kesulitan. Setelah air deras ditambah gelombang besar dan hujan lebat.

Hampir sepekan di cari barulah ditemukan sudah tewas dan mayatnya hanyut sekitar 14 mil dari lokasi kejadian.

"Hasil penyelidikan sementara, penyebab kebakaran Kapal TB Bina Sarana 82 di duga disebabkan adanya selang bahan bakar minyak yang bocor, sehingga percikan minyak di sedot mesin turbo. Maka saat kebakaran tidak sempat dipadamkan dan api langsung membesar. Sehingga kapten dan seluruh ABK  langsung terjun ke laut. Dimana 10 orang berhasil diselamatkan dan satu ditemukan meninggal," tutur Kapolsek. (Sa)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar