Berdoa di Depan Ka'bah

Haru Tiga Jemaah Haji Demensia Lihat Ka'bah Pertama Kali

Suasana di sekitar Ka'bah.

MAKKAH--(KIBLATRIAU.COM)-- "Nenek, nanti ganti baju yang cantik, kita ke mau lihat Ka'bah, berdoa di depan Ka'bah." Ajakan Cut Intan ini direspons anggukan dan senyuman dua nenek asal Aceh, di kamar mereka di Lantai 5 Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Keduanya sejak pertama tiba di Tanah Suci dirawat di KKHI karena demensia.Senyuman lebar juga menghiasi wajah keriput kakek asal Bogor, saat diajak melihat Ka'bah. Sama dengan dua nenek asal Aceh, Kakek Maman (bukan nama sebenarnya), juga merupakan pasien demensia. Ketiganya saat tiba di Tanah Suci, belum pernah sekali pun mendatangi Masjidil Haram.

''Setelah melihat kondisi ketiga jemaah haji secara langsung dan koordinasi dengan Kepala KKHI untuk pengantaran dengan ambulans dan perawat pendamping, kami langsung mencoba berinteraksi dan komunikasi dengan ketiga jemaah haji lansia tersebut," ujar Cut Intan, tim PKP3JH (Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Jemaah Haji), yang ikut mendampingi ketiga pasien lansia demensia tersebut.Selanjutnya setelah baju ganti, makanan dan obat-obatan ketiga jemaah lansia demensia ini telah siap, ketiganya dibawa dengan kursi roda dan diantar pakai ambulans menuju Masjidil Haram.

Berdasarkan keterangan dokter yang merawat ketiganya di KKHI, kata Cut Intan, Kakek Maman selain demensia juga mengalami sakit lutut (Osteoarthritis), sehari-hari sering keliling ruangan perawatan bahkan dengan mengesot di lantai terus mencari anaknya.Sementara dua nenek asal Aceh sebut saja Nenek Ijah dan Nenek Ipah, dengan kondisi demensianya sering bicara sendiri, BAK/BAB sembarangan dan tidak kooperatif.Namun hal itu berbanding terbalik selama perjalanan menuju Masjidil Haram. "Masyaallah ketika kami mengajak komunikasi dan menyampaikan akan ke Masjidil Haram, melihat Ka'bah dan berdoa di depan Ka'bah, walaupun ada kendala bahasa tetapi ketiganya langsung menunjukkan respons yang tenang, seolah mendapat spirit tersendiri untuk beliau dengan menunjukkan ekspresi yang bahagia," cerita Cut Intan.

Sesampainya di Masjidil Haram, tim lansia dan PKP3JH Seksus Haram sudah siap dengan tiga kursi roda untuk mengantar mereka melihat Ka'bah. Karena waktu sudah memasuki salat Magrib, cerita Cut Intan, ketiganya dibantu untuk tayamum dan dipandu untuk mengikuti suara imam Masjidil Haram. Di sisi kanan mereka ada petugas PPIH siap siaga.Setelah itu, ketiganya didorong menuju area tawaf lantai dua. "Kami langsung mencari posisi yang strategis searah dengan Multazam agar mereka langsung melihat Ka'bah dan tunjukkan Kabah dan dipersilahkan ketiganya untuk berdoa," tutur Cut Intan.

Bahkan Kakek Maman dibantu untuk berdiri sambal berpegangan dengan pagar pembatas. "Terlihat air mata menggenang di kelopak mata kakek Maman, walau tidak ada kata yang diucapkan, tetapi kami yakin dalam hati beliau berdoa karena terlihat beberapa kali menundukkan kepala, menarik nafas dalam, bibir bergerak sedang berdoa dengan tatapan mata haru tidak berhenti memandang Ka'bah," kisah Cut Intan.Tetesan air mata juga tak terbendung dari kedua mata Nenek Ijah dan Nenek Ipah. Bibir mereka terlihat bergerak merapal doa. "Sesekali diseka air matanya dan ditenangkan kembali," ujar Cut Intan.Selesai berdoa, lanjut Cut Intan, mereka difoto satu per satu dengan latar belakang Ka'bah. "Buat ditunjukkan ke anak cucu dan keluarga besar di Tanah Air," ucap Cut Intan.Setelah itu, ketiganya dibawa kembali ke KKHI. Mereka terlihat terus tersenyum saat disambut petugas kesehatan di KKHI.

"Kami yang bertugas merasa bangga dan terharu bisa menjadi bagian dari kebahagiaan beliau bertiga, mungkin tidak besar yang kami lakukan, tetapi senyuman kebahagiaan ketika kami berpamitan adalah kebahagiaan tersendiri yang tidak ternilai bagi kami," tutur Cut Intan.Mengajak jemaah haji yang dirawat di KKHI dan sama sekali belum pernah melihat Ka'bah, untuk ke Masjidil Haram adalah arahan Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji Kemenag Hilman Latief saat berkunjung ke KKHI beberapa waktu lalu.

Menurutnya setelah tiga jemaah haji lansia ini, PPIH akan terus melakukan pendataan jemaah yang belum pernah ke Masjidil Haram."Kita masih akan terus melakukan pendataan dan mencoba memfasilitasi jemaah yang belum pernah ke Masjidil Haram untuk berdoa di depan Ka'bah. Jika masih ada yang terdata dan memungkinkan untuk kita ajak ke Masjidil Haram, akan kita fasilitasi," tutur Hilman."Bahkan, jika secara kondisi kesehatan jemaah sudah memungkinkan untuk melakukan umrah, PPIH akan memfasilitasi, mendampingi, dan mengantar mereka menunaikan umrah sunnah. Semoga, ini bisa memberikan kebahagiaan tersendiri bagi mereka," ujarnya.(Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar