SBY Berharap Pemilu berlangsung Demokratis dan Dam

Pilpres 2019 Condong ke Politik Identitas Ketimbang Program

SBY saat pidato di Peringatan HUT ke-17 Partai Demokrat

JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono menilai pertarungan di Pilpres 2019 lebih ke arah politik identitas daripada program dan solusi yang ditawarkan. Ia terus berharap pemilu berlangsung demokratis dan damai. Menurutnya kontestasi Pilpres 2009 sampai 2014 silam memang keras dan konfrontatif, tapi bisa berjalan damai dan demokratis. Demokrat, kata dia, tidak ingin kontestasi Pileg dan Pilpres 2019 yang prosesnya dimulai sejak sekarang tidak mengarah ke disintegrasi, mengganggu kerukunan dan persatuan bangsa. "Menangis kita kalau itu terjadi," sebut SBY di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (10/11).

Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat mengajak para capres-cawapres serta para elit dari dua kubu paslon, untuk dapat memberi contoh dan memainkan peran positif agar bangsa terhindar dari politik identitas dan berbasis paham yang ekstrem. Dia ingin kontestasi Pilpres lebih mengedepankan solusi, program dan kebijakan untuk rakyat. Contohnya apa yang akan ditawarkan kedua paslon untuk negara dan rakyat apakah di bidang ekonomi, bidang kesejahteraan, bidang hukum, bidang pertahanan ketahanan, bidang hubungan internasional dan sebagainya. "Ketimbang tanpa disadari yang mengemuka adalah dieksploitasinya perbedaan identitas, perbedaan ideologi dan perbedaan paham. Itulah seruan moral dari partai Demokrat demi kecintaan bangsa tercinta," ujar SBY.

Sekali lagi, SBY sungguh berharap kepada para pemimpin bangsa yang sedang mengemban amanah, termasuk para capres-cawapres serta tim pendukungnya untuk tetap menjaga keutuhan, kerukunan dan persatuan. Sehingga menghindari betul politik identitas dan politik berbasiskan ideologi. "Kami akan membantu beliau-beliau sebagai rasa tanggung jawab Partai Demokrat untuk bangsa dan begara tercinta," ungkap Susilo Bambang Yudhoyono.(Net/Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar