Jelang Pergantian Tahun, MUI Pekanbaru Ingatkan Masyarakat Hindari Maksiat
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pekanbaru, Prof Akbarizan
PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Pada pergantian tahun selalu menjadi momen yang dinanti-nanti oleh masyarakat. Euforia perayaan pesta, kembang api, dan berbagai aktivitas lainnya seringkali menjadi simbol dari menyambut tahun baru. Namun, dalam pandangan Islam, pergantian tahun memiliki makna yang lebih mendalam. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pekanbaru, Prof Akbarizan, mengingatkan masyarakat untuk menjauhi berbagai bentuk kemaksiatan yang bisa terjadi selama perayaan malam tahun baru. Akbarizan menegaskan pentingnya menjaga moralitas dan menghindari kegiatan negatif seperti minuman keras, perjudian, pesta seks dan lainnya yang berpotensi melanggar ajaran agama.
Menurutnya, larangan ini bukan hanya berlaku saat malam pergantian tahun, tetapi juga setiap waktu. Karena dalam ajaran Islam, tindakan tersebut dilarang keras sebab dapat membawa dampak buruk bagi diri sendiri dan masyarakat.''Jangan sampai kita terjebak dalam kesenangan yang berlebihan. Terlebih lagi melakukan hal-hal yang tidak diridhoi Allah SWT,” ujarnya Akbarizan, Senin (30/12/2024).
Ia mengatakan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas berbahaya seperti konvoi kendaraan, kebut-kebutan atau balap liar di jalan raya. Hal itu, lantaran aktivitas semacam itu sangat membahayakan pengguna jalan.''Jangan jadikan malam pergantian tahun sebagai momen yang merugikan diri sendiri dan orang lain,” tambahnya.
Dijelaskan Akbarizan, masyarakat dapat untuk mengisi malam tahun baru dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, seperti merenung dan melakukan muhasabah diri. Ia menyarankan agar masyarakat melihat kembali perjalanan hidup selama setahun terakhir, sehingga bisa menilai yang telah dicapai dan memperbaiki kekurangan untuk menjadi pribadi lebih baik di tahun mendatang.''Pergantian tahun seharusnya menjadi momen muhasabah diri. Mari kita renungkan apa saja yang sudah kita lakukan selama setahun ini. Apa sudahkah kita menjadi hamba yang taat dan bermanfaat bagi orang lain," jelasnya.
Selain itu, ia mendorong masyarakat untuk memanfaatkan momen pergantian tahun sebagai ajang mempererat tali silaturahmi dengan keluarga dan kerabat. Menurutnya, berkumpul dengan orang-orang terdekat dapat menjadi cara yang positif untuk mengisi waktu tanpa melanggar norma agama.''Kumpul bersama keluarga dan sahabat itu baik, tapi jadikan pertemuan tersebut untuk mempererat ukhuwah islamiyah. Silaturahmi itu penting, apalagi jika sudah lama tidak bertemu. Manfaatkan momen ini untuk saling berbagi kebaikan,'' tuturnya. ***
Tulis Komentar