Tausiah Subuh di Masjd Nurul Muhsinin

Sikap dan Ajaran Nabi Muhammad SAW di bulan Ramadhan, Ini Penjelasan Ustadz Masriadi Hasan

Ustadz Masriadi Hasan saat menyampaikan tausih usai sholat subuh di Masjid Nurul Muhsinin,Kamis (6/3//2025)

PEKANBARU --(KIBLATRIAU.COM)--Pada hari ke enam puasa Ramadhan 1446 H ini , ustadz yang menyampaikan tausiah usai sholat subuh di Masjid Nurul Muhsinin yakni ustadz Masriadi Hasan Lc,M.Sha, Kamis (6/3/2025). Sebelum menyampaikan tausiah subuh ustadz mengucapkan puji dan syukur atas limpahan Rahmad dsn karunia yang diberikan oleh Allah' SWT. Selain itu, ustadz Masriadi Hasan tak lupa pula berkirim salawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sebab, dengan banyak bersalawat akan mendapatkan safaat dan diakui sebagai umat Nabi Muhammad SAW di yaumil akhir kelak. Amin ya rabbal alamin.

Dalam tausiah subuhnya ustadz Masriadi Hasan menjelaskan ada beberapa  poin penting ataupun sikap yang dlakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam menjalani buoan puasa.  Dikatakan ustadz Masriadi Hasan, bahwa bulan Ramadhan bukan hanya sekadar bulan puasa, tetapi juga momen yang penuh berkah dan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di dalam bulan yang penuh keberkahan ini, kita dapat mengambil teladan dan menggali hikmah dari kehidupan Rasulullah Muhammad SAW, sang penuntun utama umat Islam. Di dalam menjalani bulan Ramadhan, Nabi Muhammad SAW memiliki skap yang perlu dicontoh. Seperti harus memiliki kesabaran.'

'' Rasulullah SAW adalah sosok yang penuh dengan kesabaran terutama dalam menghadapi cobaan dan ujian hidup. Di bulan Ramadhan, kita diajarkan untuk memperkuat kesabaran dalam menjalani ibadah puasa dan menahan diri dari berbagai godaan. Rasulullah mengajarkan bahwa kesabaran adalah kunci untuk mengatasi segala rintangan. Oleh sebab itu, kita harus bisa menahan diri, sehingga kita bisa menjalani bulan Ramadhan ini dengan sempurna,'' ujar ustadz Masriadi Hasan.

Selain itu, kata ustadz .sikap yang harus ditauladani atas diri Nabi Muhammad SAW di bulan Ramadhan ini memiliki kemurahan hati dan jiwa sosial. ''Dimana, Rasulullah SAW selalu menunjukkan sikap kemurahan hati dan kepedulian sosial, terutama dalam membantu sesama yang membutuhkan. Di bulan Ramadhan, kita diajak untuk meningkatkan kepedulian terhadap sesama, memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, dan berbagi rezeki dengan lebih dermawan, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah,'' ungkap ustadz Mastiadi Hasan.

Selanjutnyaa tambah ustadz Masriadi Hasan sikap yang diajarkan Nabi Muhammad SAW yakni harus bisa mengontrol diri dari kemarahan.''Dalam kehduoan ini, tidak luput dari masalah. Jadi, kita kadang kala sempat menjadi emosi dan marah. Maka dari itu, selama bulan Ramadhan ini, kita harus bisa menahan marah. Salah satu, cara yang diajarkan nabi Muhammad SAW kalau marah, jangan lupa kita cepat membasuh muka dengan air wudhuk, sehingga marah bisa dikendalikan.'' terang ustadz Masriadi Hasan.

Dipaparkan ustadz sikap dajarkan Nabi Muhammad SAW selam bulan Ramadhan hindari perbuatan dosa dan tindakan yang merugikan. Bulan Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk memperbaiki diri, meninggalkan kebiasaan buruk, dan menjauhi segala bentuk dosa. ''Melalui kontrol diri yang baik, kita dapat meraih hidup yang lebih berkah. Kemudian juga Rasulullah SAW adalah teladan dalam memberikan maaf dan menciptakan perdamaian. Di bulan Ramadhan, kita diajak untuk memaafkan kesalahan orang lain, menghindari konflik, dan menciptakan suasana damai. Perbuatan ini tidak hanya membawa berkah dalam hubungan antarmanusia, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mudah-mudahan apa saja amalan kebaikan yang kita lakukan di bulan yang penuh berkah ini mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT,'' tutut ustadz Masriadi Hasan. ***

 

 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar