Proses Belajar Berjalan Lancar

Kualitas Udara Buruk, Inilah Himbauan Kepala Sekolah SMAN 4 Pekanbaru kepada Seluruh Siswa

Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Pekanbaru, H. Sahid Suwarno SPd, MM

PEKANBARU-- (KIBLATRIAU.COM)--  
Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Pekanbaru, H. Sahid Suwarno SPd, MM menghimbau kepada seluruh siswa untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Hal ini, untuk mengantisipasi kualitas udara yang buruk akibat kabut asap di Kota Pekanbaru.

"Kami ingin memastikan bahwa seluruh siswa tetap aman dan sehat. Bagi yang memiliki kondisi medis sensitif atau rentan sakit, kami sarankan untuk istirahat di rumah dengan tetap berkoordinasi melalui wali kelas. Proses belajar tetap bisa berjalan meski dari rumah,” papar Sahid saat dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya Kamis (24/7/2025).
Diterangkan Sahid, langkah ini diambil sebagai bentuk perlindungan terhadap kesehatan siswa, terutama mereka yang tergolong rentan terhadap paparan polusi udara.

Data yang dirangkum, himbauan tersebut dikeluarkan menyusul data terbaru dari platform pemantau kualitas udara IQAir, yang mencatat bahwa pada Kamis  (24/7/2025), Indeks Kualitas Udara (AQI) di Pekanbaru mencapai angka 132.

Angka ini masuk dalam kategori "Tidak Sehat bagi Kelompok Sensitif". Polutan utama adalah partikel halus PM2.5 dengan konsentrasi 48,2 µg/m³, jauh melampaui ambang batas aman yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ditambahkan Sahid, bahwa siswa yang memiliki penyakit bawaan seperti asma atau gangguan pernapasan lainnya diperbolehkan untuk tidak masuk sekolah, dengan syarat orang tua menyampaikan surat pemberitahuan resmi kepada pihak sekolah dan berkoordinasi langsung dengan kepala sekolah. Siswa yang libur karena alasan kesehatan tetap diarahkan untuk melakukan belajar mandiri di rumah.

Selain itu, sekolah juga memberikan perhatian khusus kepada siswa yang rentan sakit atau memiliki daya tahan tubuh lemah. Mereka diminta untuk segera berkoordinasi dengan wali kelas masing-masing agar dapat diberikan izin belajar dari rumah sesuai prosedur yang berlaku.


"Orang tua juga dihimbau untuk menyiapkan masker bagi anak-anak yang masih harus mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Ini gunanya untuk mengurangi risiko paparan langsung terhadap polusi udara," tutur Sahid.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya 207 titik panas (hotspot) di wilayah Riau pada hari yang sama. Angka ini merupakan yang tertinggi di Pulau Sumatera, disusul oleh Sumatera Utara dengan 188 titik.

Kondisi cuaca di Pekanbaru juga menunjukkan suhu udara sekitar 26°C, kelembaban 85%, dan kecepatan angin rendah yaitu 2,4 km/jam—kondisi yang memperburuk penyebaran kabut asap karena polusi udara.


Dalam kesempatan ini, Sahid juga menyampaikan bahwa kegiatan belajar dan mengajar berjalan dengan aman dan lancar. "Proses belajar yang kita laksanakan  di sekolah berlangsung aman dan lancar. Para siswa telah mengikuti dengan semangat dan penuh keceriaan," tutur Sahid.***


Berita Lainnya...

Tulis Komentar