Pengertian Surah Al-Insyirah, Inilah Penjelasan Ustadz DR Karimuddin Nasution

Ustadz DR Karimuddin Nasution MIS saat menyanpaikan tausiah subuh di Masjid Nurul Muhsinin, Ahad (10/8/2025)
PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Usai melaksanakan sholat subuh berjamah, pengurus Masjid Nurul Muhsinin yang berada di Jalan Ikan Mas, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai mengelar kajian rutin. Untuk kali ini, ustadz yang menyampaikan ceramah yakni, ustadz DR Karimuddin Nasution MIS,Ahad (10/8/2025). Sebelum menyampaikan kajian rutin ini, ustadz DR Karimuddin Nasution MIS pertama-tama mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan keberkahan yang telah diberikan. Tidak lupa pula, ustadz DR Karimuddin Nasution MIS berkirim salawat kepada Nabi Muhammad SAW. Karena, dengan banyaknya bersalawat, maka akan mendapatkan safaat di yaumil akhir kelak. Dalam kajian yang disampaikan oleh ustadz DR Karimuddin Nasution MIS terkait dengan surah pendek yang ada di dalam Alquran yakni surah Al-Insyirah.Dijelaskan ustadz DR Karimuddin Nasution MIS bahwa di dalam surah ini menceritakan tentang nikmat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
''Dalam surah Al-Insyirah ada delapan ayat. Dimana, surah ini berisi tentang penegasan Allah SWT akan nikmat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya, serta janji kemudahan setelah kesulitan. Selain itu, Allah SWT memberikan Nabi Muhammad SAW kelapangan dada. Allah SWT melapangkan dada Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi beban dakwah dan cobaan yang berat, serta mengangkat derajat kenabiannya. Kemudian Allah SWT meringankan beban Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan risalah-Nya, menunjukkan bahwa setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Pengertian surah ini menegaskan bahwa setiap kesulitan pasti akan diikuti dengan kemudahan dari Allah SWT, memberikan harapan dan semangat bagi umat Islam
dalam menghadapi tantangan hidup,'' ungkap ustadz DR Karimuddin Nasution MIS.

Ditambahkan ustadz DR Karimuddin Nasution MIS, bahwa dari ayat kedua Al Insyirah adalah Allah SWT mengungkapkan bahwa ia berkenan meringankan beban yang dipikulkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam menunaikan penyebaran risalah-Nya. Dengan demikian, dengan mudah nabi dapat menyampaikannya kepada manusia, dan dengan jiwa yang tenteram menghadapi tantangan musuh-musuhnya walaupun kadang-kadang tantangan itu berbahaya.''Karena, tantangan Nabi Muhammad SAW cukup berat dalam berdakwah. Banyak suka dan dukanya, terkadang caci maki yang didapatkan. Oleh sebab itu, Allah SWT memberikan kelapangan dada, sehingga lebih sabar dalam menghadapi cobaan.Yakin dan percayalah kepada Allah SWT bahwa di setiap kesusahan pasti terdapat kemudahan, '' ujar ustadz DR Karimuddin Nasution MIS.

Pada kesempatan ini, ustadz DR Karimuddin menambahkan, dari ungkapan imam Rozali bahwa wajib orang untuk bertaubat . Dengan demikian, “taubat” dan “istighfar” adalah dua kata yang meskipun berbeda secara lafadz, tetapi pada hakikatnya saling melengkapi. Kata Nabi Muhammad SAW demi Allah SWT, ia juga selalu istighfar kepada Allah SWT sebanyak 70 kali.Sebab Nabi Muhammad SAW ingin bertaubat untuk meminta ampun. Padahal ia, sudah diampuni dosanya. Ternyata taubat suatu amalan yang membuat kita taat kepada Allah SWT. ''Orang selalu berat melakukan amal kebaikan, apalagi sholat malam, tetapi bagi Nabi Muhammad SAW ringan. Oleh sebab itu, marilah kita terus istiqomah dengan melaksanakan semua perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya. Selain itu, kita meinta ampun dan berdoa, semoga amal yang kita lakukan diterima oleh Allah SWT, amin ya rabbal alamin,'' tutur ustadz Karimuddin.*** (Hen)
Tulis Komentar