Sepakati Pakaian Seragam

Pertemuan Perdana Komite SMA Negeri 5 Pekanbaru dengan Ortu Siswa Baru akhirnya Terwujud

Setelah ditunda hampir dua pekan, rencana pertemuan dan silaturahmi antara pengurus Komite SMA Negeri 5 Pekanbaru dengan orangtua siswa baru kelas X, akhirnya terwujud Senin 8 September 2025, di

PEKANBARU --(KIBLATRIAU.COM)-- Setelah ditunda hampir dua pekan, rencana pertemuan dan silaturahmi antara pengurus Komite SMA Negeri 5 Pekanbaru dengan orangtua siswa baru kelas X, akhirnya terwujud Senin 8 September 2025, di aula luar sekolah tersebut.

Pertemuan itu selain dihadiri ratusan orangtua juga menghadirkan Kepala SMA Negeri 5 Pekanbaru, Zahar MPd dan beberapa Wakil Kepala Sekolah serta guru-guru.

Ketua Komite SMA Negeri 5 Pekanbaru, Ansari Kadir mengatakan, bahwa pertemuan itu selain sebagai ajang silaturahmi juga sebagai wadah menampung aspirasi orangtua siswa yang baru masuk tentang berbagai hal. Salah satu yang paling ditunggu orangtua adalah pembahasan baju seragam sekolah.

"Kita tidak mengatakan seragam ini wajib, tapi kalau bisa anak-anak seragam tentu lebih baik," terang Ansari Kadir yang disambut positif para orangtua.

Dalam pertemuan yang sesekali diselingi candaan hingga mengesankan bahwa pertemuan itu dihadapi dengan santai dan tidak adam pemaksaan, disepakati bahwa baju seragam bagi siswa baru akan dijahit di penjahit yang dalam beberapa hari ke depan sudah akan ditetapkan.

"Nanti kita akan dapatkan dna infokan penjahitnya ke masing-masing orangtua. Masing-masing seragam di satu penjahit. Soal harga nanti orangtua langsung bernegosiasi dengan penjahitnya, dan melakukan pembayaran pada penjahit dan tidak melalui pihak sekolah dan komite," papar Ansari.

Sementara itu pihak sekolah juga sudah mengumpulkan data anak kurang mampu terutama soal baju seragam yang jumlahnya sekitar 130-an. Untuk anak-anak ini akan dilakukan subsidi silang sehingga mereka bisa mendapatkan seragam baru gratis atau ada potongan harga.

Sedangkan seragan gratis yang dijanjikan gubernur sampai saat ini hanya diberikan pada anak afirmasi dan itu hanya stau stel saja yakni pakaian putih abu-abu. Sementara janji pakaian segaram gratis yang jadi slogan kampanye gubernur saat ini belum terlaksana.

Keputusan yang dibuat Komite SMA Negeri 5 itu mendapat dukungan penuh dari para orangtua siswa baru yang hadir.

"Kami memang sudah tidak sabar menunggu pembahasan baju seragam sekolah ini. Ya gimana sudha dia bulan anak sekolah, masih pakai pakaian SMP. Selain sudah tidak muat juga rasana kasihan anak-anak kan sudah SMA masih baju SMP," sebut  salah seorang orangtua.

Bahkan ada yang mendesak agar pakaian seragam sekolah itu segera dijahit dan dipastikan penjahitnya mampu menjahit cepat, banyak dengan kualitas bagus.

"Iya harus cepat, dan mampu jahit banyak, tapi kualitas harus juga bisa digunakan untuk tiga tahun," tambah orangtua lainnya.

"Akhirnya, silaturahmi ini kita gunakan juga sebagai rapat membahas pakaian seragam sekolah dan mengambil keputusan bersama  tentunya," tutur Ansari Kadir, mantan wartawan RRI dan presenter hebat Riau yang saat ini masih bertugas di kantor Gubernur Riau. ***


Berita Lainnya...

Tulis Komentar