Kasus DBD Tertinggi  di Tenayan Raya

Diskes Pekanbaru Ingatkan untuk Terapkan Pola 3 M

Gustiyanti

PEKANBARU-- (KIBLATRIAU.COM)-- Masih tinginya intesitas hujan akhir-akhir ini, tak hanya menyebabkan genangan air di beberapa   titik di Kota Pekanbaru. Selain itu, membuat masyarakat juga rentan dengan wabah penyakit. Salah satunya penyakit demam berdarah dengue (DBD) jadi sorotan pihak Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru.  Pasca banjir, masyarakat Pekanbaru diminta untuk ikut mencegah potensi penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk tersebut. Bahkan Diskes juga mencatat di Pekan ke-50 mencapai 346 kasus DBD. 

"Untuk itu, Kecamatan Tenayan Raya menjadi fokus perhatian dalam menekan kasus DBD itu. Untuk menekan kasus DBD tersebut, Diskes memberikan solusi yang tepat yaitu 3 M plus,"ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Kota Pekanbaru Gustiyanti , Kamis (20/12).Gustiyanti menerangkan, kasus penyakit DBD paling tinggi berada di wilayah Kecamatan Tenayan Raya dengan 56 kasus. Maka dari itu, Kecamatan Tenayan Raya menjadi fokus perhatian dalam menekan kasus DBD itu. Untuk menekan kasus DBD itu, Diskes memberikan solusi yang tepat yaitu 3 M plus,'' sebut Gustiyanti.


Dijelaskan Gustiyanti, perkembangan kasus DBD di wilayah kecamatan lainnya di Pekanbaru juga jadi perhatian.  Di antaranya Kecamatan Sukajadi 24 kasus, Senapelan 22 kasus, Pekanbaru Kota 11 kasus, Rumbai Pesisir 20 kasus, Rumbai 18 kasus.Kemudian Kecamatan Limapuluh 20 kasus. Kecamatan Sail 3 kasus, Bukit Raya 25 kasus, Marpoyan Damai 44 kasus, Tenayan Raya 56 kasus, Tampan 51 kasus dan Payung Sekaki 52 kasus.  ''Selain mengubur, menguras dan mendaur ulang barang, masyarakat juga dianjurkan memakai kelambu menutup tempat tidur. Hal ini gunanya untuk menghalangi nyamuk mendekat saat tidur. Penggunaan anti nyamuk juga dapat mencegah dan membasmi nyamuk di dalam rumah,'' tutup Gustiyanti. (Ty/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar