Sekda Kampar Nyatakan Pensiun Dini dan Mundur sebagai ASN, Inilah Penjelasannya
Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar, H. Hambali
Laporan: Ali Akbar
Kampar
SAAT ini, konflik dan perseteruan terbuka antara Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar, H. Hambali dan Bupati H. Ahmad Yuzar mencapai titik puncak. Secara tegas, Hambali menyatakan memilih pensiun dini dan mundur sebagai Aparatur Sipil Negara Negeri (ASN) setelah menerima surat tugas untuk mengikuti Uji Kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama.
Keputusan ini menguatkan pernyataan Hambali beberapa pekan lalu saat ia secara terbuka membongkar dugaan bobroknya kepemimpinan Bupati Ahmad Yuzar.
Seiring dengan itu, Selasa (11/11/2025), Hambali menerima Surat Tugas dari Bupati Kampar Nomor: 800.1.11.1/BKPSDM-MP/404 yang memberikan 2 perintah, yaitu mengikuti tahapan Uji Kompetensi JPT Pratama pada Kamis, 13 November 2025 dan mempersiapkan materi uji kompetensi.
Menanggapi surat tersebut, Hambali mengirimkan pesan singkat di grup WhatsApp Pemkab Kampar yang isinya menyatakan pamit dan memilih pensiun dini, lengkap dengan ucapan terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati.
“Insya Allah pensiun dini. Terima kasih tunjuk ajar Bupati dan Wabup. Mohon maaf lahir bathin bapak , ibu. Sukses selalul,” jelas Hambali di WhatsAppnya.
Hambali dengan tegas menyatakan tidak akan mengikuti jadwal ulang Uji Kompetensi. Penolakannya didasarkan pada 2 hal utama. Pertama, komposisi Pansel yang dipertanyakan.
Hambali mempersoalkan struktur Panitia Seleksi (Pansel) yang hampir sama dengan Pansel sebelumnya yang ia tolak pada Oktober 2025. Ia secara spesifik mengkritik keberadaan anggota Pansel yang dinilai memiliki konflik kepentingan, yaitu nama Firdaus (kakak kandung Wakil Bupati Hj Misharti) masih ada di dalam tim Pansel. Anggota lain seperti Zulher dan Neflizal masih bertahan, bersama Ketua Pansel Prof. Ilyas Husti.
"Sudahlah, sudah malas saya ribut-ribut. Uji kompetensi ini juga mau menghajar saya. Saya memilih mundur dan pensiun saja. Pensiun dini,” sebut Hambali.
Kedua, pemborosan anggaran negara. Hambali juga mengkritik lokasi pelaksanaan Uji Kompetensi yang dijadwalkan di salah satu hotel berbintang di Pekanbaru, padahal peserta tunggalnya adalah Sekda.
“Kalau Sekda sendiri yang diuji kompetensi ini akan menghabiskan uang saja. Jangan buang-buang duit. Lakukanlah penghematan untuk masyarakat Kampar, karena saat ini kita harus melakukan penghematan,” ujarnya
Sementara itu, Kepala BKPSDM Kampar, Syarifudin disebut sempat membujuk Hambali dengan harapan jabatan Staf Ahli masih berpeluang didapatkan, namun Hambali mantap dengan keputusannya. Hambali merasa keputusan pensiun dini ini adalah pilihan terbaik daripada mengikuti cara kepemimpinan Bupati Ahmad Yuzar.
Hambali yang sudah menjabat 2 tahun sebagai Sekda Kampar berencana mengajukan pensiun dini dalam minggu depan.
Hingga berita ini dikirimkan, Bupati Kampar Ahmad Yuzar belum merespons permintaan konfirmasi dari wartawan.***

Tulis Komentar