Berikan Ceramah Agama di Masjid Nurul Muhsinin

Penyebab Salat Tak Diterima Allah SWT. Ini Paparan Ustad H Afrianto 

Ustad H Afrianto saat memberikan ceramah agama di Masjid Nurul Muhsinin, Rabu (23/1) malam

PEKANBARU-- (KIBLATRIAU.COM)- Pengurus Masjid Nurul Muhsinin yang berada di Jalan Ikan Mas, Kelurahan Tangkerang Barat Kecamatan Marpoyan Damai mengelar wirid pengajian rutin mingguan hari Rabu malam Kamis. Untuk kali ini, Rabu (23/1) yang menjadi penceramah agama yakni ustad H Afrianto. Dalam tausihanya ustad H Afrianto membahas tentang rendanhnya nilai ibadah yang dilakukan manusia di hadapan Allah SWT. Sebab saat ini, masih ada manusia yang tidak tenang dan khusuk dalam menjalan ibadah salat, sehingga terkesan terburu-buru, sehingga nilai ibadah yang dilakukan tersebut percuma dan tidak bernilai di mata sang pencipta Allah SWT.

Dipaparkan ustad Afroanto, ada beberapa perkara atau hal yang membuat salat rendah dan tidak bermakna di hadapan Allah SWT. Salah satunya adalah melaksanakan salat dengan rasa ria. Artinya, manusia ingin mendapatkan sesuatu harapan dari apa yang ia lakukan. ''Makanya sifat ria tidak dibenarkan dalam melaksanakan salat. Oleh sebab itu, beribadahlah dengan iklas dan karena Allah SWT. Dengan begitu, amalan ibadah yang kita lakukan bisa diterima oleh Allah SWT,'' ungkapAfriantoDijelaskan Afrianto, selain itu ada lagi prilaku yang membuat salat rendah di mata Allah SWT yakni saat melakukan salat dengan cara yang terkesan tergesa-gesa dan terburu-buru. Sebab jika terburu-buru tentu hasilnya tidak baik, sehingga ibadah salat yang dilaksanakan tidak diterima oleh Allah SWT, bahkan amalan yang dilakukan juga ditolak.''Karena jika cepat dan terburu-buru melaksanakan salat, tentu bacaannya banyak yang salah dan tidak mengikuti tukmakninahnya. Maka dari itu, khusuk dan berkonsentrasi dalam menjalankan salat. Dengan begitu, amalan yang kita lakukan bisa diteriam oleh Allah SWT,'' harap Afrianto.

Selain itu dikatakan Afrianto, penyebab salat yang dilaksanakan rendah di mata Allah SWT ,karena saat salat hati sesorang lalai dan pikirannya bercabang-cabang entah kemana. Hal ini tentu membuat salat yang dilaksanakan tidak bernilai dan ditolak oleh Allah SWT. ''Oleh sebab itu, jika amalam ibadah salat ingin diterima oleh Allah SWT, maka laksanakan dengan khusuk dan mengingat Allah SWT . Karena janji Allah SWT, siapa yang mengingatku dan selalu berdoa, maka doanya akan dikabulkan. Namun, jika lalai dan hanya ingin mengharapkan sesuatu, tentu Allah SWT menolak doanya,'' ujar Afrianto  Pada kesempatan ini Afrianto juga menghimbau kepada para jamaah Masjid Nurul Muhsinin agar selalu banyak belajar dan membaca tentang tuntutan salat yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.''Maka dari itu, marilah beribadah dengan ilmu. Dengan begitu, amalan salat yang dikerjakan lebih memiliki makna dan bernilai di hadapan Allah SWT,'' tutur Afrianto.(Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar