Warga Tenayan Raya Kirim Surat Terbuka Ke DPRD Pekanbaru
Warga Tenayan Raya Kirim Surat Terbuka Ke DPRD Pekanbaru
PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Adanya aksi protes penolakan isolasi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) TKI Riau asal Malaysia yang terdampak wabah Covid-19 di rusunawa tak direspon. Menyikapi hal itu, warga mengambil sikap dan via surat terbuka mengadu ke DPRD Kota Pekanbaru. Puluhan warga Jalan Karya Bersama, RT 02 RW 09, Kelurahan Bambu Kuning, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, mengirimkan surat via DPRD Kota Pekanbaru yang ditembuskan melalui Ketua DPRD Pekanbaru.Surat itu Begini bunyinya:
Dengan hormat
Melalui surat terbuka ini Kami warga sekitar rusunawa rejosari memohon kepada bapak Untuk dapat mendengar aspirasi Kami dan dapat menyelesaikan persoalan yang sedang kami hadapi, yaitu dengan Adanya rencana Pemerintah Untuk menepatkan para TKI dari Malaysia di rusunawa rejosari. Kami warga sekitar rusunawa,menolakdengan adanya rencana Pemerintah tersebut.Demikian surat terbuka ini Kami sampaikan besar harapan Kami agar bapak dapat membantu kami Untuk bukti penolakan, Kami lampir kan tanda tangan warga.
Hormat Kami warga sekitar rusunawa
"Kita jelas menolak kedatangan pasien isolasi Covid-19 yang ditempatkan di Rusunawa ini. Apalagi ini tak ada sosialisasi dari masyarakat. Kenapa ini takdirespon," tegas Selamet Joko Maryono, salahs atu warga kepada wartawan, Rabu (01/04/2020).Dijelaskan Selamet, sampai detik ini, pemerintah tidak pernah memberi jaminan kesehatan dan keselamatan bagi warga sekitar yang tinggal di lokasi Rusunawa, tempat TKI Riau dari negeri jiran ditempatkan.Bahkan secara diam-diam Selasa (31/03/2020) sekitar pukul 20.00 WIB, puluhan tempat tidur bagi PDP TKI Riau yang diisolasi di rusunawa justru dimasukkandengan dikawal oleh aparat. ''Jaminan tak ada, rusunawa malah dibersihkan dan puluhan kasur masuk secara diam-diam pada malam hari,'' kesalnya.Bahkan tempat tidur bagi PDP TKI Riau asal Malaysia itu, pada saat ini sudah ditambah menjadi 50 item. Selamet menyebut, kemungkinan jumlah yang masuk pasien akan lebih banyak dari sekarang. ''Katanya cuma 5 yang masuk, sekarang kok jadi 50. Ini situasinya seperti mencekam sekali. Nasib kami bagaimana? siapa yang memberi jaminan pada kami," pungkasnya. (Hen)
Tulis Komentar