Tingkatkan Vaksinasi terhadap Anak

Ketua K3S Pekanbaru Minta Orang Tua Izinkan Anak untuk Divaksin

Ketua K3S Kota Pekanbaru. Gimin S.PdI

PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)--Setakat ini, pencapaian vaksinasi terhadap anak usia 6 sampai 12 tahun tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tuah Madani masih tergolong rendah. Dimana sampai saat ini diperkirakan baru 37 persen. Salah satu penyebabnya, karena masih rendahnya kesadaran orang tua anak untuk divaksin. Hal ini, tentu membuat proses belajar menjadi terkendala bagi anak-anak yang belum divaksin. Menyikapi hal itu, Ketua K3S Kota Pekanbaru. Gimin S.PdI mengharapkan kepada orang tua murid supaya bisa meyakinkan kepada anak-anak agar mau untuk divaksin. ''Kita sangat mengharapkan kepada orang tua memberikan masukan yang cemerlang, sehingga anak mau untuk divaksin. Terlebih lagi, vaksinasi ini sudah merupakan program dari pemerintah, sehingga percepatan peningkatan vaksinasi bisa tinggi,'' ujar Gimin.

Dijelaskan Gimin, selama ini vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah, TNI Polri terus dilaksanakan. Sehingga pencapaian vaksinasi di Kecamatan Tuah Madani lebih tinggi.''Program vaksinasi terus dilaksanakan. Hal ini salah satu cara untuk peningkataan vaksinasi bagi anak-anak SD. Dengan begitu, nantinya di Kecamatan Tuah Madani peningkatakan vaksinasi bisa capai 70 persen.'' ujar Gimin. Sambung Gimin, jika tak ada halangan, maka pada Senin tanggal 18 April mendatang akan dilaksanakan vaksinasi terhadap anak serentak di empat titik.''Ya kita akan melaksanakan vaksin kepada anak-anak SD. Dimana
vaksinasi ini kita laksanakan dalam mengejar pencapaian di ambang batas 70 persen. Oleh sebab itu, kita mengharapkan kesadaran orang tua agar membawa anaknya untuk mengikuti vaksin tersebut. Sehingga jika anak-anak


sudah divaksin, tentu bisa mengikuti pembelajaran sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan sebagaimana mestinya,'' terang Gimin. Sebagaimana diketahui bahwa anak-anak SD yang belum divaksin atau disuntik tidak dibolehkan mengikuti pembelajaran serta ujian.? Saat ditanyakan terkait masalah itu,lalu dijawab Gimin bahwa kebijakan itu bukan hal yang wajib dan mesti dilaksanakan.''Kebijakan itu, bukan tidak boleh dan mesti dilakukan. Jika kita putuskan seperti itu, tentu nanti tidak baik juga bagi orang tua. Tetapi ini, salah satu cara agar peningkatakan vaksinasi bisa meningkat.  Dimana peserta didik boleh mengikuti pembelajaran baik daring maupun luring. Namun, yang paling penting kita minta kepada orang tua supaya mengizinkan anaknya divaksin,'' tutur Gimin.****


Berita Lainnya...

Tulis Komentar