Sampaikan Kajian Subuh di Masjid Nurul Muhsinin

Pentingnya Sifat Sabar dalam Kehidupan, Inilah Penjelasan Ustadz Sharhan

Ustadz Sharhan Almawarid saat menyampaikan kajian subuh di Masjid Nurul Muhsinin, Rabu (19/4/2023)


OlehL  Sharhan Almawarid 

Pekanbaru

 

 

     USAI sholat subuh berjamaah, pengurus Masjid Nurul Muhisnin yang berada di Jalan Ikan Mas, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai mengelar ceramah agama Dimana pada hari Rabu (19/4/2023)  atau bertepatan dengan 27 Ramadhan 1444 H ustadz yang menyampaikan kajian subuh yakni  Al-Ustadz Sharhan. Dalam paparannya, ustadz Sharhan menjelaskan pentingnya sabar dalam kehidupan dan keharusan agar setiap manusia memiliki sifat sabar.
Ustadz Sharhan menyampaikan bahwa kata sabar berasal dari bahasa Arab yang tersusun dari tiga huruf yakni Shad, Ba', dan Ra, yang menurut beliau ketiga huruf ini memiliki makna tersendiri.

Huruf Shad bisa bermakna As-Shihah (Sehat atau Benar), Huruf Ba' bermakna Al-Barizah (Ketetapan atau Keteguhan Hati) dan Ra' bermakna Ar-Rauf (Pemurah). ''Jadi dapat disimpulkan bahwa orang yang sabar itu pasti hatinya sehat, teguh, istiqamah dan dia memiliki sifat pengasih.Adapun sabar secara istilah bisa diartikan sebagai sifat menahan diri dari hal tercela baik yang haram atau bahkan halal sekalipun dan tahan banting dari segala tekanan yang menguji jiwa dan dirinya. Jadi orang yang sabar itu pasti tidak akan mengeluh, kecewa, gelisah, ceroboh dan tergesa-gesa,'' ujar Sharhan.

Diterangkan ustadz Sharhan, sifat sabar juga menjadi penyebab kenapa ada Nabi dan Rasul yang diangkat derajatnya melebihi Nabi dan Rasul lain. Seperti Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi, Musa, Nabi Isa dan Nabi Muhammad SAW. Kemudian setelah Al-Ustadz menyampaikan pengertian dari sabar, beliau kembali menjelaskan bahwa sabar itu ada tingkatannya. Di antara tingkatan sabar yaitu:
1. As-Shabru fil jihadi (Sabar dalam peperangan)
2. As-Shabru fil ikhtilaf wal ukhuwwah (Sabar dalam hal berbeda pendapat denga orang lain dan sabar dalam menjaga persatuan)Kemudian 
3. As-Shabru fil ibadah wa at-tha'ah (Sabar dalam melakukan ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT)
4. As-Shabru 'anil mushibah wal manahiyyah wal qadhaiyyah (Sabar dalam menghadapi musibah, menjauhi larangan Allah SWT dan sabar dalam menerima ketetapan Allah SWT). 


Ustadz Sharhan juga menambahkan kiat-kiat untuk menanamkan sifat sabar di dalam diri kita, di antaranya:
1. Menjaga kualitas ibadah bukan mengajar kuantitas ibadah 
2. Membiasakan puasa baik yang wajib maupun sunnah
. 3. Ketika menghadapi ujian, cobaan atau musibah biasakan membaca kalimat istirja' (innalilahi wa inna ilaihi raji'un) sekaligus resapi maknanya
 4. Pandai-pandailah dalam mengendalikan hawa nafsu atau mujahadah an-nafs
5. Berdoa kepada Allah SWT untuk meminta agar ditanamkan sifat sabar dalam diri.

 ''Karena orang yang sabar pasti akan diberikan pahala berlipat ganda tanpa batas dan akan diberikan al-jannatul a'la atau surga yang tinggi beserta mahligai-mahligai atau istana yang ada didalamnya. Diantara lafazh doa yang bisa kita baca tercantum didalam QS. Al-A'raf: 126 yang bunyinya adalah: Rabbanaa afrigh 'alaina shabra wa tawaffanaa minal muslimiin Artinya yaa Tuhan kami limpahkanlah sifat sabar kedalam diri kami dan matikan kami dalam keadaan muslim (berserah diri). Semoga di momen bulan ramadhan ini, kita senantiasa meningkatkan ketataan dan keimanan kepada Allag SWT. Dengen begitu, kita akan mendapatkan keridoaan dari Allah SWT,'' tutur ustadz Sharhan. ***
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar