Ribuan Rumah Terendam Banjir
Ilustrasi Banjir
JAWA BARAT--(KIBLATRIAU.COM)-- Ribuan rumah di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk Indramayu terendam banjir. Tercatat ada empat desa yang terendam banjir akibat meluapnya Sungai Cimanuk. Empat desa tersebut yakni Desa Plumbon, Desa Dukuh, Desa Pekandangan Kecamatan Indramayu serta Desa Sindang Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Luapan air dari Sungai Cimanuk Indramayu terlihat deras sejak pukul 10.00 WIB kemarin. Air luapan melewati tanggul setinggi 1,5 meter dan langsung menggenangi pemukiman warga 30 sampai 50 sentimeter. Banjir juga merendam areal persawahan, jalan-jalan desa sehingga menyulitkan aktivitas warga. Warga dibantu petugas gabungan dari Polisi, TNI dan BPBD bekerjasama membuat tanggul darurat untuk membendung derasnya luapan sungai namun tak berhasil.
"Tak ada korban jiwa baik luka maupun meninggal dalam peristiwa ini semoga lekas surut dan warga bisa bekerjasama," kata Kapolres Indramayu, AKBP M Yoris MY Marzuki, Senin (8/4). Akibat luapan Sungai Cimanuk, sedikitnya ada 2.000 rumah warga dan 2.026 kepala keluarga yang terdampak. Data sementara menyebutkan luapan banjir terjadi di sembilan titik lokasi di sepanjang DAS Cimanuk di empat desa tersebut.
Yoris mengaku akan terus memantau ketinggian debit air sungai Cimanuk. Bahkan, Polres Indramayu sudah menyiapkan jajarannya mengevakuasi masyarakat hingga lokasi pengungsian. Banjir juga merendam jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Indramayu dengan Kecamatan Jatibarang. Luapan air mulai menggenangi jalan provinsi sejak pukul 17.00 WIB sore. Air mulai merendam jalan raya di Desa Pekandangan Jaya Desa Dukuh Desa Plumbon sepanjang kurang lebih satu kilometer. Banjir merendam ruas jalan di kedua jalur, baik dari arah Indramayu Kota menuju Jatibarang maupun sebaliknya, dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter.
Petugas Satlantas Polres Indramayu pun menutup jalan tersebut di kedua jalurnya. Penutupan mulai dari Simpang Lima hingga Kebulen, Kecamatan Jatibarang. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana, mengaku masih mendata jumlah pasti rumah yang terdampak banjir. Pihaknya pun terus memantau titik-titik lokasi, terutama tanggul yang kritis. Menurut Edi, sungai Cimanuk kini berstatus awas karena debitnya yang terus meninggi. Petugasnya pun telah disiagakan di sejumlah pintu air. "Kami juga sudah mendirikan tenda di depan Balai Desa Plumbon," sebut Edi.
Hingga Senin petang, warga yang rumahnya terendam banjir luapan sungai Cimanuk di Kabupaten Indramayu memilih untuk mengungsi, Banjir belum menunjukkan tanda-tanda akan surut. Seperti yang terlihat di Desa Plumbon, Kecamatan Indramayu. Warga memilih mengungsi ke rumah sanak keluarga mereka yang tidak terendam banjir.Salah seorang warga setempat, Ila Rositadewi (29), mengungsi bersama suami dan dua orang anaknya ke rumah saudaranya di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. Dia hanya mengungsi dengan membawa surat-surat berharga miliknya. "Banjir masuk ke dalam rumah dengan ketinggian pinggang orang dewasa," ujar perempuan yang sedang hamil tua itu. Polres Indramayu dan BPBD setempat juga telah mendirikan tenda pengungsian di halaman Balai Desa Plumbon, Kecamatan Indramayu.(Net/Hen)
Tulis Komentar