Plt Kepala BPBD : Terdapat di Kabupaten Bengkalis

169 Titik Hotspot Terpantau di Riau

Hadi

PEKANBARU---(KIBLATRIAU.COM)--  Berdasarkan pantauan citra satelit Terra, Aqua milik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Senin (15/3/2021) ini bahwa mendeteksi munculnya 183 hotspot di kawasan pulau Sumatera.

Kepala BMKG Pekanbaru, Ramlan kepada wartawan, membenarkan munculnya ratusan hotspot tersebut.

Saat ditanyakan dari ratusan hotspot itu, berapakah total titik api. Dia mengarahkan melakukan konfirmasi ke Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan lahan (Karhutla) Provinsi Riau.

''Soal titik api, silahkan tanyakan ke Satgas saja,'' ujar Ramlan mengarahkan.

Sementara itu, menurut catatan Forecaster On Duty, Putri Santy S mengatakan, bahwa untuk sebaran 183 titik hotspot di Sumatera. Seluruh nya tersebar 1 titik di Bengkulu, 4 titik di Jambi.

Sisanya, 2 di Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. Kemudian, 1 titik di Kepulauan Riau.

Sedangkan, di Provinsi Riau sebanyak 169 titik. Dimana, ratusan titik dengan total 118 terdapat di Kabupaten Bengkalis.

Kemudian, 118 titik tersebar di Kepulauan Meranti. Disusul 1 titik di Kota Dumai, terakhir 34 titik di Pelalawan.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Hadi Penandio mengatakan, memang benar hari Senin (15/3/2021) titik api banyak berada di kawasan Kabupaten Bengkalis.

Di luar itu, beberapa titik juga terdeteksi di Kepulauan Meranti, hingga di Kuala Kampar, Pelalawan.

''Tapi untuk ratusan titik itu ada di satu tempat di Kabupaten Bengkalis,'' ujar Hadi.

Untuk pemadamam, tim darat, sebut Hadi, sedang melakukan pemadaman. Dengan dibantu tim dari Satgas Udara.

Upaya pemadaman, sambung Hadi, inten dilakukan sejak satu minggu lalu, sampai dengan saat ini. 

Dijelaskan Hadi, lamanya proses pemadaman, lebih disebabkan letak lahan yang terbakar jauh dalam hutan. Sehingga, sulit dijangkau oleh tim pemadam dari darat.

''Api disana sulit dipadamkan, karena lokasi lahan yang terbakar jauh di dalam hutan,'' ungkap Hadi.

Hingga kini, upaya lainnya, proses pemadaman juga dibantu dengan memanfaatkan water Bombing. Kemudian, mengupayakan turunnya hujan dengan melakukan teknik modifikasi cuaca (TMC).

''Segala upaya terus kita lakukan. Dengan cara pemadamam dari darat, udara hingga TMC,'' tutur Hadi.(Hd)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar