Mendorong Kepala Aekolah untuk  Transparansi dan A

93 Kepsek dan Pengawas Ikuti Pelatihan MBS Tanoto Foundation

 93 orang Kepala Sekolah (Kepsek) dan pengawas tingkat SD dan SMP di Kota Pekanbaru mengikuti pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang digelar Tanoto Foundation di Hotel Dafam, Selasa (24/9/2019).

PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Sedikitnya  93 orang Kepala Sekolah (Kepsek) dan pengawas tingkat SD dan SMP di Kota Pekanbaru mengikuti pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang digelar Tanoto Foundation di Hotel Dafam, Selasa (24/9/2019).

Melalui program PINTAR (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran), Tanoto Foundation terus berkomitmen mendorong kepala sekolah untuk mengimplementasikan transparansi dan akuntabilitas pada aspek pembelajaran, budaya baca dan manajemen sekolah.

Demikian dikatakan Makin selaku School Leadership and Management Specialist Tanoto Foundation disela membuka acara pelatihan manajemen sekolah modul 2 di Kota Pekanbaru.

“Pelatihan modul 2 berfokus pada; 1) mengkaji keberhasilan implementasi modul 1; 2) membantu sekolah menyusun program budaya baca berbasis sumberdaya yang dimiliki. Sementara itu 3) mendorong sekolah mengimplementasikan transparansi dan akuntabilitas pada aspek pembelajaran, budaya baca dan manajemen sekolah; 4) membantu sekolah menyusun tindaklanjut supervisi pembelajaran; serta 5) menjadi kepala sekolah afektif,” ujar Makin,  Selasa (24/9/2019).

Ditambahkan Makin, di modul 2 ini terdapat materi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan budaya baca, 

“Unit-unit modul 2 ini ditujukan untuk mendukung peningkatan kualitas pembelajaran dan budaya baca di sekolah melalui perbaikan manajemen sekolah. Selain itu ada juga partisipasi kepada masyarakat,” sebut Makin.

Sementara itu, Kasi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kota Pekanbaru, Dr. Nassarudin, M. Si yang berkesempatan hadir pada acara itu dalam sambutannya mengatakan, bahwa perlunya komitmen untuk melaksanakan rencana tindaklanjut setelah pelatihan ini selesai.

"Ilmu yang didapat hendaknya bisa diterapkan langsung setelah pulang dari pelatihan. Dan perlu dikembangkan di sekolah masing-masing," ungkap Nassarudin.

Selain itu, sebagai pemimpin, kepala sekolah juga harus mengajak peran serta seluruh warga sekolah, "Kepala sekolah mengerti urusan dapur rumah tangga melalui perencanaan yang baik, partisipatif dengan guru dan masyarakat. Sehingga perubahan sekolah secara menyeluruh bisa diwujudkan, " harap Nassarudin. (Kur)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar