Sepanjang Bulan Juli 2019 

140 Hektare Lahan Terbakar di Sumsel

Ilustrasi kebakaran hutan

SUMSEL--(KIBLATRIAU.COM)-- Awal musim kemarau sepanjang bulan Juli 2019, sebanyak 140 hektare lahan di Sumatera Selatan terbakar. Jika minim penanganan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terancam semakin meluas seiring datang puncak kemarau. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, karhutla terjadi di lahan gambut dan mineral. Lahan terluas terbakar sepanjang bulan ini berada di Kabupaten Ogan Ilir sebanyak 72,15 hektare, Penungkal Abad Lematang Ilir (Pdengan (57,75 hektare), Banyuasin (6 hektare), Musi Banyuasin (4 hektare), dan Lubuklinggau (0,5 hektare).

Kabid Penanganan Kedaruratan Bencana Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengungkapkan, karhutla di awal musim kemarau tahun ini cenderung cukup luas. Mayoritas berada di lahan kosong yang mudah terbakar. "Ada 140 hektare lahan yang terbakar pada bulan ini saja," ungkap Ansori, Senin (28/7).Menurut dia, pihaknya terus fokus menangani karhutla, apalagi sudah memasuki puncak musim kemarau. Sekitar 1.500 personil dalam satuan tugas yang dibentuk dari gabungan instansi sudah dikerahkan ke setiap daerah rawan. "Sejak awal bulan ini tim gabungan ini disebar di 90 desa rawan karhutla. Jika kebakaran terjadi, mereka langsung padamkan," kata dia.Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya meminta BMKG selalu mengevaluasi perkembangan cuaca sehingga BPBD dapat secara sigap mengantisipasi terjadinya bencana kebakaran. Dia memastikan peralatan pemadaman sudah lengkap agar lebih optimal. "Perusahaan perkebunan saya minta andil juga, cegah terjadinya kebakaran hutan. Bekerja secara koordinasi agar memudahkan pemadaman," tegasnya.(Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar