Program Pintar Tanoto Foundation 

Siapkan Siswa Memiliki Keterampilan Abad 21

Provincial Coordinator perwakilan Provinsi Riau Dendi Satria Buana dari Tanoto foto bersama dengan peserta dalam pelatihan modul II Tanoto Foundation pembelajaran jenjang SMP mitra LPTK Universitas Riau dan Uin Suska Riau di Whiz Hotel, Pekanbaru, Selasa

PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Wakil dekan 2 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau, DR Rohani, M.Pd membuka pelatihan modul II Tanoto Foundation pembelajaran jenjang SMP mitra LPTK Universitas Riau dan Uin Suska Riau di Whiz Hotel, Pekanbaru, Selasa (19/11/2019) pukul 08.00 WIB. Pada kesempatan itu, Rohani menyampaikan kepada peserta untuk tidak perlu kawatir jika terjadi perubahan kurikulum. ''Kegiatan ini sangat luar biasa, modul program pintar ini mengikuti kompetensi abad 21 dan HOTS. Guru merupakan ujung tombak kurikulum. Jangan cemas dahulu kalau ganti kurikulum, ganti menteri ganti kurikulum, sebenarnya konten gak masalah, proses belajar bisa diinovasikan. Oleh Tanoto Foundation lebih banyak kepada mengembangkan, menciptakan, membuat bapak ibu survive dalam perubahan kurikulum, jadi tidak perlu ada kekawatiran,'' ungkap Rohani.

UIN Suska Riau, khususnya Fakultas tarbiyah mengambil kesempatan melakukan kerjasama dengan Tanoto Foundation dalam pengembangan pendidikan  dan penyebaran praktik-praktik baik pendidikan. Rohani juga menghimbau peserta untuk bertanggungjawab dengan profesi yang dipilih sebagai ujung tombak yang akan mengubah wajah performance perserta didik, menyiapkan siswa untuk menghadapi masa depan yang lebih banyak tantangannya. Pelatihan modul II pembelajaran  bagi guru SMP-MTs mitra LPTK Universitas Riau dan UIN Suska Riau ini akan berlansung selama 3 hari. Di hari terakhir peserta akan mengajar di sekolah-sekolah tingkat SMP-MTs yang sudah disiapkan untuk mempraktikan proses pembelajaran aktif yang didapatkan.

 Tanoto Foundation melalui Program PINTAR melatih dan mendampingi para guru untuk menerapkan unsur pembelajaran aktif yaitu mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi atau MIKiR dalam pembelajaran. Untuk mendukung implementasi pembelajaran aktif tersebut, para guru juga dilatih mengembangkan tugas atau pertanyaan yang mendorong siswa menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam pembelajaran (HOTS/higher order thinking skill).  Dengan menerapkan pembelajaran aktif tersebut, pada saat yang sama, siswa dipersiapkan memiliki keterampilan abad 21 yaitu berpikir kritis, memecahkan masalah secara kreatif, bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik.

 Pelatihan modul II Tanoto Foundation fokus pada literasi yang merupakan pengembangan dari modul I. Secara teknis, modul I mengenalkan kerangka berpikir secara umum tentang pendekatan pembelajaran aktif sedangkan modul II meletakkan kerangka berpikir tersebut pada karakterisik tiap mata pelajaran.  Pelatihan ini dirancang agar peserta memahami metodologi/proses dan memahami keterampilan khas mata pelajaran. IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, atau Bahasa Inggris dan memahami bagaimana keterampilan tersebut dikembangkan dalam suatu proses pembelajaran, yaitu melalui pemodelan pembelajaran mata pelajaran.

Sementara itu, Provincial Coordinator perwakilan Provinsi Riau Dendi Satria Buana menjelaskan, bahwa Tanoto Foundation adalah organisasi filantropi independen yang fokus pada pendidikan. Bahwa Pendidikan berkualitas dapat mempercepat kesetaraan peluang. Untuk mewujudkan itu Tanoto Foundation bekerjasama dengan mitra yang memiliki pemikiran yang sama pada tiga hal yaitu memperbaiki lingkungan belajar mengajar, menciptakan pemimpin masa depan dan memfasilitasi penelitian medis dan ilmu pengetahuan.

''Melalui salah satu program yakni PINTAR (Pengembangan Inovasi dan Kualitas Pembelajaran), kami meningkatkan ekosistem pendidikan melalui pengembangan kapasitas pengawas, kepala sekolah dan guru, serta pendidikan orang tua, dan partisipasi masyarakat. Lingkungan sekolah yang kondusif bisa berfungsi sebagai pusat kegiatan belajar mengajar berbasis komunitas untuk mendorong keberlanjutan yang baik. Kalau kita ingin memajukan pendidikan, meningkatkan performance siswa, ada komitmen yang harus harmonis antara pihak-pihak pelaku pendidikan dan kita selalu siap untuk mendukung itu,'' ujar Dendi. Dijelaskan Dendi, ia mengucapkan terimakasih atas kerjasama dengan pelaku pendidikan khususnya di kota bertuah selama setahun ini. Dan ia berharap setelah mendapat pelatihan modul II ini, perubahan untuk menuju kualitas pembelajaran yang semakin baik bisa dicapai. Melalui kerjasama dengan penggiat pendidikan harapannya menjadi langkah nyata Pekanbaru dan Tanoto Foundation untuk mempercepat aksi dalam upaya menciptakan pemimpin masa depan dan peningkatan mutu kualitas pendidikan di Provinsi Riau.(Rls/Hen).


Berita Lainnya...

Tulis Komentar