Minta Pemko Sosialisasi ke Lapangan

DPRD Pekanbaru Dukung Sanksi Pembakar Sampah

T Azwendi

PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Sebelumnya sanksi membakar sampah dengan sengaja sudah diterapkan oleh Pemko Pekanbaru. Namun, ternyata masih banyak masyarakat yang belum mengetahuinya. Meski sudah ada aturannya berupa Perwako Nomor 134 tahun 2018, tapi masyarakat mengaku belum tahu tentang sanksi tersebut.Diketahui, Perwako No.134 Tahun 2018 tersebut, berisi tentang cara pengenaan sanksi administratif terhadap pelanggaran Peraturan Daerah (Perda) NomOr 8 Tahun 2014 tentang larangan masyarakat membakar sampah tersebut disosialisasikan dengan maksimal. "Kita di lembaga DPRD pasti dukung. Tapi tidak serta merta dan harus ada sosialisasi yang merata dilakukan terlebih dahulu," ungkap Wakil Ketua DPRD Pekanbaru T Azwendi Fajri SE kemarin.

Hingga kini, dipastikan banyak masyarakat di Kota Pekanbaru yang belum mengetahui pasti, soal kagetori sampah yang tidak boleh dibakar. Termasuk volume sampah yang dibakar, serta sanki seperti apa yang diterapkan. Apalagi masih minim sosialisasi. Bahkan pihak pemerintah paling terendah, yakni  RT/RW belum ada yang menginformasikan dan menyosialisasikan ikhwal ini. "Pastikan sosialisasinya sampai ke masyarakat secara keseluruhan. Termasuk lamanya, sehingga masyarakat tidak resah," ujar Azwendi.

Politisi senior Partai Demokrat ini juga meminta, Pemko Pekanbaru dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pekanbaru, turun ke lapangan, melakukan sosialisasi dengan maksimal. ''Libatkan Camat, Lurah, RW dan RT untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Jangan hanya seremonial," harap  Azwendi.Jika menilik dampak Perwako Nomor 134 tahun 2018, bahwa memang ada dampak positif untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan. Namun dia meminta Pemko Pekanbaru untuk bisa memikirkan dampak negatifnya juga. "Dampaknya bisa saja petugas Dinas Kebersihan lebih banyak bekerja, ini yang harus dipikirkan. Kalau hanya mengejar denda, kita tak sepakat. Makanya kita minta ke depankan dulu sosialisasinya," tutur Azwendi. (Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar