Harus Dilakukan kajian Matang

Tanpa Dukungan Semua Lini, New Normal akan jadi New Nestapa

Ilustrasi new normal

JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Syarief mengimbau agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunda rencana penerapan new normal di Jakarta. Mengingat sampai saat ini, dia belum menemukan kajian ilmiah dan komprehensif untuk membiasakan aktivitas dengan tatanan yang baru berdasarkanprotokol kesehatan. "Harus hati-hati. New normal sebagai kebijakan publik harus dilakukan kajian matang dan komprehensif. Kalau belum ada kajiannya, bagaimana mensimulasi, dan monevnya," katanya kepada merdeka.com, Kamis (28/5/2020).

Dia mengusulkan, pembahasan aturan dan penerapan new normal dilakukan sebelum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap III yang berakhir pada 4 Juni 2020. Sehingga nantinya semua pihak akan dilibatkan dalam menyukseskan penerapan new normal."Tanpa dukungan kuat semua lini, new normal akan menjadi new nestapa, gelombang kedua Corona itu akan lebih dahsyat," tutur anggota DPRD DKI Jakarta itu.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan Pemprov DKI Jakarta belum menentukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akan diperpanjang atau tidak. Sebab PSBB fase tiga akan berakhir pada 4 Juni 2020. Dia menyatakan belum mengeluarkan peraturan jadwal pengoperasian pusat perbelanjaan atau mal di Jakarta. "Jadi kalau saat ini ada yang mengatakan mal akan buka tanggal 5 Juni itu imajinasi, itu fiksi.

Karena belum ada aturan mana pun yang mengatakan PSBB diakhiri," kata Anies usai peninjauan di Km 47 Tol Jakarta-Cikampek, Selasa (26/5/2020).Dia menyatakan saat ini sejumlah ahli tengah mengumpulkan data yang ada. Hasil tersebut akan menjadi landasan perpanjangan atau berakhirnya PSBB Jakarta."Jadi yang menentukan PSBB ini diperpanjang atau tidak itu sebenarnya bukan pemerintah bukan parah ahli yang menentukan adalah perilaku seluruh masyarakat diwilayah PSBB," ucapnya.(Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar