FWKLA Pekanbaru Laksanakan Studi Jurnalistik ke De

Berkat Komitmen Wali Kota dan Seluruh OPD,  Denpasar Raih KLA Tingkat Utama

Dinas DPPA , FW KLA Kota Pekanbaru dan APSAI dengan Dinas PPPA dan KB Kota Denpasar, Bali foto bersama , Kamis (28/11/2019) lalu. 

Laporan Kurniawan Putra

Denpasar, Provinsi Bali


       FORUM Wartawan Kota Layak Anak (FWKLA) Kota Pekanbaru melaksanakan studi jurnalistik ke Denpasar, Provinsi Bali.  Rombongan yang dikomandoi  Ketua Forum Wartawan Kota Layak Anak (FW KLA) Kota Pekanbaru Hendri Zainuddin tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali Rabu (27/11/2019). Ikut bersama dalam rombongan itu, Dewan Etik FW KLA Khairul Amri dan Ramli beserta sejumlah pengurus.  Selain itu, turut  pula mendampingi, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Pekanbaru, diwakili Kabid Pemenuhan Hak Anak (PHA) H Bukhairo Sag.Berkebetulan sama, Asosiasi Perusahaan Sahabat Indonesia (APSAI) yang juga melangsungkan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Denpasar, jajaran pengurus APSAI Kota Pekanbaru pun nampak bersama rombongan FWKLA. Kala itu, Khairul Amri yang juga Sekretaris Umum APSAI Kota Pekanbaru diutus ke Rakernas ini bersama salah seorang pengurus, Agus Juharto yang juga GM Hotel Pesonna Pekanbaru.

Ketika menginjakkan kaki di bumi Denpasar, Bali, yang juga dikenal dengan sebutan Negeri para Dewa, rombongan tak menyia-nyiakan waktu untuk mengabadikan beberapa sisi unik dari Bandara Ngurah Rai. Begitu pun dengan pengunjung lain, ikut juga sama. Mereka seperti tak menghiraukan sekeliling. Tak cukup ramai-ramai, sendiri pun mereka asyik . Andi, pria paruh baya. Dia sudah menunggu ketibaan kami sejak dua jam lebih awal, sebelum pesawat mendarat. Pikirnya pesawat on schedule/sesuai jadwal. Tapi rupanya pesawat kami delay 1 jam dari Surabaya. Namun demikian, suasana tetap menyenangkan, sebab Andi juga senang bergurau. Selidik punya selidik, Andi ternyata masih berdarah Sumatera. Jelas saja rombongan menjadi semakin akrab.

Berkunjung ke Dinas PPPA Kota Denpasar

Rangkain Studi Jurnalistik FW KLA Kota Pekanbaru, Kamis pagi (28/11/2019) dimulai. Rombongan bertamu dan diterima dengan baik, di Dinas PPPA dan KB Kota Denpasar. Kabid PHA Dinas PPPA dan KB Kota Denpasar Agus Tresna bersama Kabid Pemberitaan Humas Pemko Denpasar Gusti nampak sudah menanti ketibaan rombongan.Terlihat gapura khas Bali, bercorak ornamen unik dan eksentrik berdiri di depan kantor Dinas PPPA Kota Denpasar. Rombongan foto bersama, dan diterima di ruangan pertemuan kantor di lantai 2. Nampak ruangan ini sudah ditata khusus buat pertemuan bersama, menyambut kedatangan rombongan Studi Jurnalistik FW KLA, Dinas PPPA dan APSAI Kota Pekanbaru.

Sesi awal adalah perkenalan. Mewakili Kadis DPPPA dan juga Pemko Pekanbaru, Kabid PHA Bukhairo menyebutkan nama semua rombongan yang hadir. Kala itu, Bukhairo   juga menyampaikan salam dari Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT dan Kadis PPPA Drs Mahyuddin, buat jajaran Pemko dan Dinas DPPPA dan KB Kota Denpasar. Secara ringkas disampaikan Bukhairo, Kota Pekanbaru saat ini sudah meraih status KLA peringkat 3, yakni Nindya. Untuk itu, di tahun 2020 mendatang, Pekanbaru ingin mengikuti jejak Kota Denpasar menjadi KLA predikat Utama. Meski perjuangan Denpasar perlu waktu 4 tahun, dari Nindya ke Utama. Kota Pekanbaru berharap dengan belajar ke Denpasar, sehingga predikat KLA Utama bisa lebih cepat diraih.

"Predikat KLA Kota Pekanbaru, pada 2018 adalah Madya. Naik peringkat lagi ke Nindya pada 2019, yang diterima saat HAN di Makassar  pada bulan Juli lalu. Nah, tahun 2020 kami ingin seperti Kota Denpasar, meraih KLA tingkatbUtama. Maka dari itulah kami ke sini (Denpasar, red). Ini semua yang ikut serta, adalah komponen penentu raihan KLA di Kota Pekanbaru. Ada Forum Wartawan KLA dan APSAI, yang selalu semangat membantu Dinas PPPA dalam bekerja," ujar Bukhairo.

Dijelaskan Bukhairo, beberapa prestasi penunjang KLA, pun sudah disandang Kota Pekanbaru. Seperti taman bermain ramah anak, rumah sakit dan sekolah ramah anak, sudah mendapat penghargaan nasional. Forum Anak Daerah (FAD) Kota Pekanbaru, pun sudah banyak menorehkan prestasi dan berkiprah di tingkat provinsi juga nasional. Termasuk sudah pula ada peraturan daerah (Perda) terkait KLA ini.

"Pas waktu penilaian di awal 2019 lalu, kita sudah mencapai angka/poin KLA 800 lebih. Namun hasil verifikasi akhir oleh tim pusat, kita mendapat nilai sekitar 720. Makanya baru meraih predikat Nindya. Artinya, hanya sekitar 200 poin lagi, Kota Pekanbaru bisa naik peringkat ke KLA Utama. Kami yakin, dengan informasi dan masukan dari Dinas PPPA Kota Denpasar nanti, akan memudahkan kami mewujudkan KLA Utama di Kota Pekanbaru," terang Bukhairo penuh yakin.

Komitmen dari Wako dan OPD
Berbuah KLA Utama

  Sesi mendengarkan ekspos dari Dinas PPPA Kota Denpasar pun tiba. Kabid PHA Dinas PPPA Agus Tresna menjelaskan semua informasi lewat layar di depan forum, apa dan bagaimana langkah-langkah yang mereka (Denpasar red) lakukan untuk bisa sampai ke peringkat KLA Utama. "Waktu 4 tahun kami rasakan cukup lama. Tapi kami tetap optimis, bisa. Dan, berkat kerja keras, kerja cerdas dan kerja bersama, apa yang diharapkan pun bisa kami capai," ujar Agus Tresna.

Diterangkan Agus, capaian ini bukan datang dengan mudah begitu saja. Dinas PPPA Kota Denpasar waktu itu juga studi ke Kota Surabaya dan Kota Solo, yang lebih dulu meraih KLA Utama."Kami (Dinas PPPA Denpasar, red) belajar ke Surabaya. Waduh, mereka tidak begitu jelas memberikan informasi soal trik untuk mencapai KLA Utama. Akhirnya kami ke Kota Solo. Disini kami dapat cukup informasi yang kami cari. Dan, dari sinilah mulai kami susun rencana agar Kota Denpasar juga bisa KLA Utama seperti Surabaya dan Solo," beber Agus.

Agus menerangkan, setekah pulang dari studi ke Surabaya dan Solo, mereka membuat laporan. Hasil itu disampaikan langsung ke Wali Kota Denpasar. Apa yang menjadi fokus, yaitu bagaimana di tahun 2019 Kota Denpasar sudah mendapatkan predikat KLA Utama.Gayung pun bersambut. Niat baik ini menjadi niat bersama di bawah komando langsung Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra berbenah untuk melakukan langkah kongkrit.

Seperti diceritakan Agus Tresna, menjawab pertanyaan pengurus APSAI Kota Pekanbaru Agus Juharto/Toto, tak lama berselang, Wako IB Rai Dharmawijaya mengumpulkan seluruh pimpinan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) se Pemko Denpasar, di satu tempat. Letak lokasinya jauh dari Kota Denpasar. Semua kepala instansi wajib hadir disini. Dan, benar saja. Semua kepala OPD hadir bersama Wali Kota Denpasar.

"Pas dikumpulkan itu, saya ingat betul. Selama 3 hari. Lokasinya sengaja dicari yang jauh dari Kota Denpasar. Begitu sampai di lokasi, semua supir kepala OPD ini disuruh pulang oleh Pak Wako. Alhasil, tak ada satu orang pun pejabat yang berani pulang, sebelum acara selesai. Nah, di sinilah Wako membuat komitmen bersama; seluruh OPD wajib mendukung terwujudnya KLA Utama di Kota Denpasar. Ada 48 OPD se Pemko Denpasar. Semuanya wajib dan diperintahkan Wako untuk itu,"  papar Agus Tresna, mengenang masa awal-awal kerja serius itu dimulai.

Dukungan pihak lain pun sangat membantu. Kata Agus Tresna, misalkan dukungan dari APSAI dan Forum Anak Daerah. Termasuk juga Humas Pemko Denpasar, khususnya bidang pemberitaan di media massa, sangat punya andil untuk bersama-sama bekerja serius mewujudkan KLA Utama buat Kota Denpasar.

"Sekarang ini, kami di Dinas PPPA tinggal komunikasi saja dengan OPD dan pihak terkait. Misalnya untuk berita di media, saya cukup kontak Humas Pemko Denpasar atau bisa juga langsung ke wartawan, mereka akan cepat sekali hadir dan mengekspos kegiatan-kegiatan kami. 

Dengan APSAI juga begitu, mereka sangat banyak membantu. Baik dalam bentuk bantuan langsung maupun kerja sama menyukseskan kegiatan KLA. Sinergi inilah yang memacu kota ini meraih predikat KLA Utama," tambah Agus Tresna lagi.Meski begitu, mereka sadar. Walau sudah KLA Utama, bukan berarti tidak ada lagi persoalan anak di Denpasar. Maka dari itu, selalu dilaksanakan kegiatan-kegiatan rutin bersama, baik antar OPD maupun dengan APSAI dan FAD Kota Denpasar. Tujuannya, bagaimana perlindungan anak dan pemenuhan hak anak terus bisa ditingkatkan.

Sejumlah regulasi, berupa Perda dan Perwako juga disiapkan oleh Pemko Denpasar. Atas dasar regulasi inilah, mereka menata dan melaksanakan berbagai prgram untuk mewujudkan KLA.Mendapat penjelasan ini, Kabid PHA Dinas PPPA Kota Pekanbaru Bukhairo berpendapat, berbagai upaya mewujudkan predikat KLA Utama oleh Pemko Denpasar akan diadopsi oleh Dinas PPPA Kota Pekanbaru. Begitu pun dengan sinergitas antar OPD se- Pemko Pekanbaru. Dinas PPPA kata Bukhairo, akan segera menyampaikan laporan ke Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT. Harapannya, Wali Kota Pekanbaru Firdaus akan mengikuti langkah Wako Denpasar dalam mewujudkan KLA  predikat utama."Kami yakin, Kota Pekanbaru akan bisa meraih predikat KLA Utama di tahun 2020 mendatang. Persiapan ke arah sana akan kami gesa. Nah, jika upaya ini juga didukung oleh APSAI dan FW KLA, pastilah akan cepat terwujud. Begitu juga dengan forum anak dan pihak terkait. Mari kita bersama-sama bergandeng tangan mewujudkan KLA Utama," harap Bukhairo. 

Sementara itu, Ketua Forum Wartawan Kota Layak Anak (FW KLA) Kota Pekanbaru Hendri Zainuddin mengatakan, bahwa  studi jurnalistik ke Kota Denpasar, Provinsi Bali ini sangat bermanfaat dan banyak sekali ilmu serta inovasi yang didapatkan dari  Dinas PPPA dan KB Kota Denpasar. Karena ekpos yang dilakukan oleh mereka akan diadopsi di DPPPA Pekanbaru , sehingga tingkat utama yang diinginkan bisa tercapai.

"Banyak sekali ilmu serta poin penting yang dilakukan oleh Dinas PPPA dan KB Kota Denpasar, sehingga mereka bisa meraih tingkat KLA utama. Oleh sebab itu, kita juga sebagai media (wartawan red)  siap untuk bersinergi dengan DPPPA Kota Pekanbaru dalam  bersama-sama untuk mewujudkan Pekanbaru menuju kota layak anak tingkat utama. Maka dari itu, diharapkan semua dinas terkait bisa saling bekerjasama, sehingga apa yang akan kita raih bisa tercapai," ujar Hendri.Dijelaskan Hendri, selain itu dari pemaparan yang disampaikan Agus Tresna sebagai Kabid PHA Denpasar bahwa untuk meraih kla tingkat utama tersebut perlu komitmen dari semua pihak, termasuk juga dari kepala OPDnya.

"Dari hasil kunjungan ke kantor DPPPA dan KB Denpasar ini banyak sekali ilmu yang kita dapatkan. Dari penjelasan pak Kabidnya seluruh kepala opdanya sangt mendukung sekali. Begitu juga wartawan disini (Denpasar red) sangat mendukung program yang dilakukan Pemko Denpasar. Dan untuk berita di media cukup kontak Humas Pemko Denpasar atau bisa juga langsung ke wartawan, mereka akan cepat sekali hadir dan mengekspos kegiatan-kegiatan dilakukan terkait pemenuhan hak anak. Oleh sebab itu, apa yang dilakukan oleh DPPPA Denpasar ini , tentu akan kita adopsi dengan baik. Dengan begitu, pada tahun 2020 mendatang kita harapkan Kota Pekanbaru naik peringkat dari Nindya ke utama. Oleh sebab itu, perlu dukungan dan kerja keras semua pihak, termasuk kita (media red) yang bisa membantu untuk membuat pemberitaan yang mengedukasi tentang anak, sehingga kedepan pemenuhan hak anak di Pekanbaru bisa terpenuhi dengan baik,' harap Hendri.***


Berita Lainnya...

Tulis Komentar